<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MAGETAN</strong> -- Pondok Pesantren Al Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, merupakan <a title="Komplotan Begal Rebut Truk di Tol Madiun, 1 Pelaku Dibekuk, 5 Buron" href="http://madiun.solopos.com/read/20180606/516/920696/komplotan-begal-rebut-truk-di-tol-madiun-1-pelaku-dibekuk-5-buron">tempat menimba ilmu</a> bagi umat Islam di Indonesia maupun luar negeri. Hal itu terbukti dengan banyaknya santri dari luar negeri yang menimba ilmu di desa yang berjuluk Kampung Madinah itu.</p><p dir="ltr">Pengurus Ponpes Al Fatah, Zaenal Abidin, mengatakan jumlah santri di ponpes Al Fatah sebanyak 17.000 orang. Dari jumlah itu, santri luar negeri yang ada di Temboro ini mencapai 2.000 orang baik putra maupun putri.</p><p dir="ltr">"Jumlah santri secara total ada sekitar 17.000 orang," kata dia saat ditemui di Masjid Al Fatah desa setempat, Senin (4/6/2018).</p><p dir="ltr">Zaenal menuturkan santri tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia. <a title="Penumpang KA Dapat Takjil dan Makan Sahur Gratis, Ini Jadwalnya" href="http://madiun.solopos.com/read/20180606/516/920654/penumpang-ka-dapat-takjil-dan-makan-sahur-gratis-ini-jadwalnya">Sedangkan untuk santri dari luar negeri</a> kebanyak dari Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, dan Filipina.</p><p dir="ltr">Pada saat Ramadan ini, seluruh santri diberikan kesempatan untuk libur dan bisa pulang ke kampung halaman masing-masing. Pihak pondok pun mengatur kepulangan para santri. Untuk santri putri dijadwalkan pulang tanggal 10 Ramadan. Sedangkan untuk santri putra mulai diperbolehkan pulang pada tanggal 15 Ramadan.</p><p dir="ltr">"Kami bedakan tanggal kepulangannya untuk putra dan putri. Ini baru berjalan dua tahun. Sebelumnya pulangnya bareng-bareng," jelas dia.</p><p dir="ltr">Seluruh santri diberi waktu libur sekitar satu bulan dan wajib kembali ke pondok pada tanggal 15 Syawal. Namun, biasanya sebelum tanggal itu para santri sudah tiba di pondok.</p><p dir="ltr">Ponpes Al Fatah Temboro Magetan mengenal dua macam pendidikan yaitu <a title="2.000 Personel dan 2 Anjing Pelacak Siaga di Stasiun Madiun" href="http://madiun.solopos.com/read/20180605/516/920427/2.000-personel-dan-2-anjing-pelacak-siaga-di-stasiun-madiun">pendidikan formal</a> dan pendidikan non-formal. Untuk pendidikan formal yaitu ada madrasah tsanawiyah dan madrasah aliah. Sedangkan untuk pendidikan non-formal yaitu diniah.</p><p dir="ltr">Sebagian besar santri dari luar negeri mengambil pendidikan non-formal dan menghafal Al-Quran. Sedangkan santri dalam negeri sebagian besar ambil keduanya yaitu pendidikan formal dan non-formal. </p><p><strong>Silakan </strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong> dan </strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong> untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
This website uses cookies.