Sebanyak 46 tim dari berbagai kecamatan di Ponorogo mengikuti Festival Balon Udara 2017.
Madiunpos.com, PONOROGO -- Sebanyak 46 balon udara diterbangkan di Lapangan Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman, Ponorogo, dalam Festival Balon Udara 2017, Minggu (3/9/2017) pagi.
Puluhan balon udara dengan berbagai ukuran dan warna tersebut menghiasi langit Ponorogo dalam beberapa jam. Ribuan warga pun memadati lapangan desa untuk melihat festival yang diklaim sebagai kegiatan pertama di Indonesia.
Masing-masing tim dari 46 tim mulai mempersiapkan balon udara yang akan diterbangkan sekitar pukul 6 pagi. Setiap tim terlihat mulai membuat api dengan membakar daun kelapa kering di tungku sederhana yang telah disiapkan.
Setelah api menyala kemudian dimasukkan ke dalam balon udara dan mulai diterbangkan. Tidak semua balon udara terbang secara mulus dan pengasapan balon juga tidak seluruhnya berhasil.
Ketua Panitia Festival Balon Udara, Heru Susanto, mengatakan peserta Festival Balon Udara ini diikuti 46 tim yang merupakan warga Ponorogo. Seluruh peserta telah mendaftar dan mengikuti persiapan untuk menerbangkan balon udara itu.
"Ada berbagai peraturan yang harus diikuti. Salah satunya yaitu pembakaran dengan cara tradisional," kata dia di lokasi.
Heru menuturkan ukuran balon udara yang diterbangkan maksimal setinggi 7 meter dan ketinggian terbang maksimal 7 meter. Peserta yang melebihi aturan itu akan didiskualifikasi.
Penilaian, kata dia, meliputi keindahan, keunikan, kekompakan tim, dan balon udara terbaik. Setiap tim dibatasi maksimal 10 orang.
"Setiap pemenang dari masing-masing kategori akan mendapatkan uang pembinaan serta piala," ujar dia.
Kegiatan yang diselenggarakan Polres Ponorogo, pemerintah daerah, Kodim, serta Ansor Ponorogo ini bertujuan untuk melestarikan budaya masyarakat Kota Reog. Festival balon udara ini untuk mewadahi kreativitas warga yang ingin menerbangkan balon udara tanpa awak ini.
Kapolres Ponorogo, AKBP Suryo Sudarmadi, menyampaikan kegiatan festival balon udara ini merupakan yang pertama di Ponorogo dan pertama di Indonesia. Karena sebelumnya belum ada daerah yang menyelenggarakan festival ini.
Seorang peserta festival dari Desa Nongkodono, Mariun, 46, mengapresiasi kegiatan ini. Dia menganggap festival ini sebagai wadah masyarakat untuk berkreasi dan tetap melestarikan tradisi yang telah ada sejak puluhan tahun silam.
Mariun menyampaikan pembuatan balon udara yang diterbangkan memakan waktu sekitar sepekan dan menghabiskan dana sekitar Rp300.000.
"Kami di RT 001/RW 001, Desa Nongkodono, iuran untuk membeli perlengkapan dan bahan pembuatan balon udara," jelas dia.
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian menegaskan keseriusannya dalam memberantas praktik fraud di seluruh lini bisnis. Komitmen anti fraud… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian raih pencapaian monumental dalam transformasi digitalnya. Super Apps, Tring! by… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian meluncurkan apps terbarunya, Tring!. Dirancang dengan fokus pada kecepatan dan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Di tengah pencapaian kinerja yang berkilau, PT Pegadaian mendapat apresiasi sebagai perusahaan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali meraih penghargaan bergengsi “Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025”. Penghargaan… Read More
Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More
This website uses cookies.