Banjir melanda Jombang. (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Madiunpos.com, JOMBANG - Persoalan banjir yang melanda enam desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, Jawa Timur, dalam lima hari terakhir tidak kunjung tuntas. Sampai hari ini, 6.882 korban banjir masih bertahan di beberapa tempat pengungsian.
Banjir mengepung enam desa akibat meluapnya Avour Besuk sejak Kamis (4/2) malam. Tanggul sungai tersebut jebol di tiga lokasi. Airnya yang meluap membanjiri Desa Brangkal, Banjarsari, Pucangsimo, Bandar Kedungmulyo, Gondang Manis, dan Desa Brodot.
Sampai hari kelima, banjir masih terjadi di enam desa tersebut. Di sebagian wilayah Desa Bandar Kedungmulyo, ketinggian banjir masih sepinggang orang dewasa atau sekitar 100 cm. Seperti di Dusun Kedunggabus dan Kalipuro.
PPKM Mikro Mulai 9 Februari, Ini Aturan Lengkap sesuai Inmendagri
Di Dusun Prayungan dan Kandangan, Desa Gondang Manis, ketinggian banjir 30-50 cm. Di Desa Banjarsari banjir sekitar 10-20 cm, di Desa Brodot sekitar 25 cm, di Desa Pucangsimo ketinggian air berkisar 20-40 cm.
"Yang masih agak dalam di Dusun Proko, Desa Brangkal lebih dari satu meter," kata Camat Bandar Kedungmulyo, Mahmudi, kepada wartawan, Senin (8/2/2021).
Mahmudi menyebut ketinggian banjir yang melanda enam desa di wilayahnya itu mulai berkurang. Salah satunya karena pembuatan sudetan di Desa Pucangsimo. Sudetan tersebut untuk membuang air dari permukiman penduduk ke Sungai Konto.
Musim DBD, Begini Cara Membedakan Gejalanya dengan Covid-19
"Di samping itu ada jebolnya tanggul Sungai Konto yang justru menguntungkan karena air di Dusun Belik [Desa Brodot] masuk ke Sungai Konto," terang Mahmudi.
Namun, ribuan pengungsi masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. Mahmudi memastikan tidak ada korban jiwa dalam banjir kali ini.
"Pengungsinya sekitar 6.882 jiwa masih bertahan, termasuk yang di tangkis [tanggul Sungai Brantas Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo]," ungkapnya.
Gunung Raung Keluarkan Asap Setinggi 2 Kilometer, Otoritas Bandara Harus Waspada
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Abdul Wahab, membenarkan mulai turunnya ketinggian banjir di lima desa karena pembuatan sudetan di Sungai Konto pada Minggu (7/2) malam. Pembuatan sudetan melibatkan Dinas PUPR dan Pemerintah Desa Pucangsimo.
"Cuma di Desa Brangkal saja yang belum ada tanda-tanda banjir akan surut. Ketinggian rata-rata masih 70 cm atau setinggi lutut," jelasnya.
Ia juga membenarkan sampai saat ini ribuan pengungsi masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. "Sementara ini belum ada warga yang pulang, mereka masih bertahan di pengungsian, kami masih menyuplai makanan," pungkasnya.
Dapur Ternyata Bisa Jadi Sarang Zat Berbahaya, Cegah Dengan Cara Praktis Ini!
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian merombak jajaran Komisaris dan Direksi pada perusahaannya, pada Kamis (3/7/2025).… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.