Ilustrasi gangguan makan. (freepik)
Madiunpos.com, MADIUN – Manusia membutuhkan makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Namun, tidak semua orang berpikir demikian. Bahkan, sebagian orang bisa berisiko terkena gangguan makan.
Gangguan makan atau eating disorder adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami “masalah” terhadap makanan. Penderita gangguan ini dapat mengkonsumsi terlalu sedikit atau terlalu banyak makanan, dan terobsesi pada berat badan untuk bentuk tubuhnya.
Penyebab gangguan makan ini biasanya merupakan gabungan dari faktor genetik, faktor biologis, serta masalah psikologi. Selain itu, diet yang tidak wajar juga bisa menjadi penyebab gangguan makan. Untuk mendapatkan tubuh yang ideal, tak jarang seseorang akan menempuh segala cara.
Dilansir dari hellosehat.com, Selasa (19/1/2021), ada beberapa gangguan makan yang bisa terjadi pada manusia.
Menko Perekonomian Airlangga Disebut Tak Bermoral karena Tak Jujur Pernah Positif Covid-19
Anoreksia nervosa adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa karena membuat penderitanya memiliki berat badan sangat rendah. Ini karena penderitanya enggan untuk makan karena takut berat badannya naik.
Persepsi yang salah ini membuat penderitanya berupaya untuk mengontrol berat badan dengan cara ekstrem, contohnya makan sedikit tapi olahraga berlebihan, menggunakan obat pencahar untuk membantu diet, atau muntah setelah makan.
Bulimia nervosa adalah jenis eating disorder yang membuat penderitanya makan dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat, tapi diikuti usaha untuk memuntahkan makan, minum obat pencahar, atau obat penekan nafsu makan.
Ini karena mereka merasa bersalah, malu dan takut akan kenaikan berat badan karena makan berlebihan. Orang dengan kondisi ini juga akan merasakan stres karena selalu memikirkan berat badan dan bentuk tubuh.
Leicester City 2-0 Chelsea: Si Rubah Puncaki Klasemen Liga Inggris
Gangguan binge-eating adalah kondisi makan berlebihan dan kurang kendali atas perilaku tersebut. Penderitanya mungkin akan makan dengan cepat atau makan lebih banyak dari yang diinginkan, bahkan saat Anda tidak lapar sekalipun.
Setelah makan berlebihan, orang dengan kondisi ini akan merasa bersalah dan malu dengan perilaku tersebut. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat penderitanya berusaha keras untuk menurunkan berat badannya.
Gangguan ruminasi adalah perilaku memuntahkan makanan yang kadang dikunyah kembali dan ditelan atau bisa juga dikunyah lalu dimuntahkan kembali.
Kondisi ini dapat menyebabkan malnutrisi jika makanan yang ditelan lebih sedikit dari porsi seharusnya. Biasanya, gangguan ruminasi terjadi pada anak, bayi, atau orang yang lahir dengan cacat intelektual.
Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah
Gangguan ini ditandai dengan gagal memenuhi kebutuhan nutrisi harian minimum karena tidak memiliki nafsu makan atau menghindari makanan dengan karakteristik sensorik tertentu, seperti warna, tekstur, bau atau rasa.
Kondisi ini menyebabkan penurunan berat badan drastis yang akhirnya bisa menggangu kesehatan.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.