Kategori: News

ANGIN KENCANG NGAWI : Puting Beliung Hajar 2 Desa di Ngawi, Sekolah Rusak

Angin kencang Ngawi berupa puting beling memicu bencana alam yang menyebabkan rusaknya gedung sekolah.

Madiunpos.com, NGAWI – Bencana alam angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merusak gedung sekolah dan puluhan rumah warga setempat. Tak dilaporkan adanya korban kendati bangunan sekolah itu tertimpa pohon setinggi lima meter akibat angina kencang Ngawi itu.

Angin kencang yang disertai hujan deras tersebut melanda dua desa, yakni Desa Grudo dan Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Akibat puting beliung itu, gedung SDN 2 Grudo rusak parah karena tertimpa pohon setinggi lima meter yang tumbang. Beruntung, saat kejadian seluruh siswa dan guru sudah pulang.

Kepala SDN 2 Grudo Atik Utami, Jumat, mengatakan angin kencang Ngawi tersebut memorakporandakan sekolahnya pada Kamis (12/11/2015) petang. Terdapat tiga ruang kelas yang rusak, yakni kelas IV, kelas V, dan kelas VI.

"Kerusakannya cukup parah. Kostruksi bangunan sebelumnya memang sudah lapuk karena usia, sehingga saat tertiup angin dan tertimpa pohon, plafonnya langsung jatuh di ruang kelas. Untungnya kejadiannya sore sehingga guru dan siswa sudah pulang," ujar Atik kepada wartawan, Jumat (13/11/2015).

Siswa Diliburkan
Akibat kerusakan tersebut, proses belajar dan mengajar pada hari Jumat dihentikan. Para siswa dibantu guru setempat bergotong-royong membersihkan material bangunan yang runtuh di kelas.

Istri penjaga sekolah yang tinggal di lingkungan sekolah setempat, Sutini, mengaku kaget dengan terjangan puting beliung tersebut. Ia menjelaskan, sebelum pohon tumbang, hujan deras, dan angin kencang sempat berputar-putar di sekitar bangunan sekolah.

"Anginnya berputar-putar cepat sekali. Tiba-tiba pohon lamtoro di belakang sekolah tumbang dan mengenai bangunan sekolah," kata dia.

Rusak Kantor Desa
Bukan hanya merusak bangunan sekolah, puting beliung juga merusak puluhan rumah warga termasuk kantor desa setempat. Beruntung kerusakannya tergolong ringan, yakni hanya genting-genting rumah yang beterbangan akibat terempas angin.

Bencana angin puting beliung di Desa Grudo sudah dua kali terjadi sejak memasuki musim hujan awal November 2015 ini. Sebelumnya, sebuah rumah semi permanen milik warga desa setempat rusak akibat terempas puting beliung pada awal pekan lalu.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam puting beliung tersebut. Warga diimbau waspada jika hujan deras disertai angin kencang melanda di sekitar lingkungannya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

1 hari ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

5 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

1 bulan ago

This website uses cookies.