Kategori: News

APBD Ponorogo 2020 Defisit Rp20,3 Miliar

Madiunpos.com, PONOROGO -- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ponorogo tahun depan akan mengalami defisif memcapai Rp20,3 miliar.

Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno, saat membacakan pengantar Nota Keuangan Rancangan Perda tentang APBD Ponorogo tahun Anggaran 2020 saat Rapat Paripurna DPRD Ponorogo, Selasa (15/10/2019).

Wabup menyampaikan pada 2020, Pemkab Ponorogo diproyeksi mengantongi pendapatan daerah sebesar Rp2,17 triliun. Sedangkan anggaran belanjanya lebih besar yaitu Rp2,19 triliun.

"Sehingga secara umum terdapat defisit Rp20,3 miliar," kata Soedjarno dalam siaran pers yang dikutip Madiunpos.com, Rabu (16/10/2019).

Namun, ia menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir karena kekurangan anggaran ini akan ditutupi dengan adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) 2019. Silpa pada APBD 2019 diproyeksi mencapai Rp20 miliar. Sedangkan sisa defisit akan ditutup dengan penerimaan piutang daerah tahun 2019 senilai Rp300 juta. Dengan nilai ini, defisit akan bisa ditutupi.

Pendapatan Pemkab Ponorogo tahun 2020 berasal dari berbagai sumber. Pendapatan Asli Daerah yang meliputi pajak daerah mencapai Rp80 miliar, retribusi Rp13,3 miliar, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp1,04 miliar, dan lain-lain pendapatan yang sah Rp185,8 miliar. Untuk dana perimbangan perinciannya: penerimaan hasil pajak/bukan pajak Rp122,9 miliar, dana alokasi umum Rp1,084 triliun, dan dana alokasi khusus Rp237,09 miliar. Pada kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp449,39 miliar.

Sedangkan untuk kebutuhan belanja diproyeksikan melalui dua jenis pengeluaran yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung Rp1,586 triliun. Ini terdiri atas belanja pegawai, belanja hibah, belanja bansos, belanja bagi hasil kepada provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah desa, belanja bantuan keuangan kepada provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah desa, dan belanja tidak terduga.

Di sisi belanja langsung besarnya Rp608,46 miliar. Belanja langsung ini terdiri dari honorarium pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

“Tapi jangan salah paham ya, belanja tidak langsung bukan hanya gaji pegawai. Belanja tidak langsung itu macam-macam seperti bansos, hibah sampai yang tidak terduga itu ya,” jelas wabup.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

2 hari ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

2 hari ago

Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Ada Promo Emas Loh!

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More

3 hari ago

Bea Cukai Solo Ungkap Temuan Rokok Ilegal di Soloraya Naik 70% Dibanding 2024

Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More

4 hari ago

Apresiasi Kinerja Positif dan Perkuat Employee Well-being, Pegadaian Sukses Gelar The Gade Fest 2025

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam mendukung Employee Well-being dan mengapresiasi… Read More

5 hari ago

Tegaskan Komitmen Anti Fraud, Pegadaian Terus Perkuat Kepatuhan dan Transparansi Perusahaan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian menegaskan keseriusannya dalam memberantas praktik fraud di seluruh lini bisnis. Komitmen anti fraud… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.