<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> -- Balai Arkeologi DI Yogyakarta <a title="ITS Surabaya Bikin Alarm Peringatan Dini untuk Kapal" href="http://madiun.solopos.com/read/20180713/516/927591/its-surabaya-bikin-alarm-peringatan-dini-untuk-kapal">kembali melakukan</a> ekskavasi di situs Ngurawan yang ada di Dusun Ngrawan, Desa Dolopo, Kecamayan Dolopo, Kabupaten Madiun. Ekskavasi dilakukan tanggal 12-25 Juli 2018.</p><p dir="ltr">Ini merupakan ekskavasi kali kedua dilakukan Balai Arkeologi setelah penggalian tahap pertama pada tahun 2016 silam. Fokus penggalian tahap kedua ini masih berada di kawasan rumah milik salah satu warga di Dusun Ngrawan atau kebun milik warga bernama Gatot.</p><p dir="ltr">Ketua Tim Penelitian Ngurawan, Rita Istari, mengatakan ekskavasi kali ini melanjutkan yang sebelumnya telah dilakukan pada 2016. Penggalian benda bersejarah ini belum rampung dan masih panjang.</p><p dir="ltr">Untuk penggalian tahap kedua ini, kata dia, ada <a title="Kota Madiun Inflasi 0,73% pada Juni 2018, Ini Pemicunya" href="http://madiun.solopos.com/read/20180713/516/927583/kota-madiun-inflasi-073-pada-juni-2018-ini-pemicunya">empat titik lokasi</a> yang akan digali. Diindikasikan di empat titik yang akan digali ini merupakan lokasi bersejarah saat masa kerajaan Ngurawan masih berdiri.</p><p dir="ltr">"Penelitian di Situs Ngurawan ini bisa berlanjut karena sudah disetujui pemerintah pusat di Jakarta. Kami juga sudah mengajukan kerangka acuan dalam penelitian kali ini," ujar dia saat ditemui di lokasi, Jumat (13/7/2018).</p><p dir="ltr">Rita menuturkan pada ekskavasi tahun ini ada 10 orang yang melakukan penelitian. Pihaknya juga mendatangkan ahli sejarah dan ahli yang bisa membaca prasasti atau tulisan kuno.</p><p dir="ltr">Ini menjadi penting karena di Situs Ngurawan terdapat banyak artefak atau prasasti yang memiliki tulisan kuno.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan ekskavasi kali ini untuk mencari bukti-bukti di <a title="3.000 M2 Lahan Tebu di Magetan Ludes Terbakar" href="http://madiun.solopos.com/read/20180712/516/927599/3.000-m2-lahan-tebu-di-magetan-ludes-terbakar">kawasan Dolopo</a> ini dulunya merupakan kawasan Kerajaan Ngurawan atau Gelang-Gelang.</p><p dir="ltr">"Kami menargetkan penelitian ini akan berakhir pada Oktober 2018 dengan hasil membuat buku tentang Ngurawan," jelas dia.</p><p dir="ltr">Pantauan <em>Madiunpos.com</em> di lokasi, Jumat siang, beberapa warga yang dipekerjakan Balai Arkeologi DIY melakukan penggalian di lokasi yang diduga sebagai permukiman masyarakat pada saat kerajaan Ngurawan. Mereka menggunakan cangkul dan berbagai alat lainnya untuk menggali lahan tersebut. </p><p><strong>Silakan </strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong> dan </strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong> untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian bekerjasama dengan Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) dan Dewan Pers… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menghimbau masyarakat untuk mewaspadai munculnya informasi rekrutmen palsu menjadi karyawan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
This website uses cookies.