Kategori: News

Atlet di Kampung Pesilat Minim Prestasi, IPSI Kota Madiun Ungkap Penyebabnya

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> -- Julukan Kota Madiun sebagai Kampung Pesilat ternyata tidak berbanding lurus dengan prestasi yang ditorehkan para pesilatnya. Salah satu buktinya, dari sejumlah atlet pencak silat dan peraih medali di ajang Asian Games 2018 tidak ada satu pun wakil dari Kota Madiun.</p><p dir="ltr">Padahal, ada satu wakil pesilat Ponorogo yang ikut mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga se-Asia itu, Aji Bangkit Pamungkas. Bangkit meraih medali emas dalam <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180903/516/937642/longsor-timbun-jalan-trenggalek-ponorogo-1-sopir-truk-terluka" title="Longsor Timbun Jalan Trenggalek-Ponorogo, 1 Sopir Truk Terluka">ajang tersebut</a>.</p><p dir="ltr">Kegelisahan minimnya prestasi yang ditorehkan pesilat asal Madiun ini dirasakan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Madiun, Murjoko. Dia menyampaikan perhatian Pemkot Madiun terhadap prestasi pencak silat masih kurang.</p><p dir="ltr">Hal itu terbukti dengan minimnya dukungan dana untuk pembinaan dan pengiriman atlet berkompetisi di berbagai kejuaraan.</p><p dir="ltr">Padahal, Madiun selama ini sudah dikenal sebagai Kampung Pesilat. Di Madiun juga menjadi pusat latihan perguruan silat terbesar di Indonesia. Tetapi prestasinya justru kalah dengan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180903/516/937595/ipsi-madiun-juga-tak-gelar-acara-suronan-tahun-ini" title="IPSI Madiun Juga Tak Gelar Acara Suronan Tahun Ini">daerah lain</a>.</p><p dir="ltr">"Kemarin di ajang Asian Games ada satu pesilat dari Ponorogo yang berprestasi. Saya melihat atlet itu dibina secara benar mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga ajang internasional. Ini butuh pembinaan yang berjenjang dan rutin," kata dia kepada wartawan di Gedung Diklat Kota Madiun, Senin (3/9/2018).</p><p dir="ltr">Murjoko membeberkan selama ini IPSI Kota Madiun kesulitan dalam pendanaan. Pemerintah kota hanya memberikan anggaran sedikit untuk kegiatan IPSI selama satu tahun.</p><p dir="ltr">Dia mencatat pada tahun 2015, IPSI Kota Madiun hanya mendapatkan anggaran Rp7,5 juta. Sedangkan tahun 2016 dan 2017, IPSI Kota Madiun tidak mendapatkan anggaran sama sekali.</p><p dir="ltr">"Tahun 2018 ini saya <em>ga</em> tahu. Sepertinya tidak ada," ujar dia.</p><p dir="ltr">Padahal, kata Murjoko, dukungan anggaran ini sangat penting bagi pembinaan atlet di cabang pencak silat. Sehingga selama ini untuk pembinaan atlet, IPSI tidak bisa berbuat banyak dan dikembalikan ke perguruan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180903/516/937603/jatim-inflasi-011-pada-agustus-2018-dipicu-biaya-sekolah" title="Jatim Inflasi 0,11% pada Agustus 2018 Dipicu Biaya Sekolah">masing-masing</a>.</p><p dir="ltr">"Kalau ada <em>event</em> kejuaraan baru kita kumpulkan. Atlet dari perguruan kita seleksi dan nanti dikirim ke kejuaraan. Untuk biaya kita tanggung sama-sama," ujar dia.</p><p dir="ltr">Lebih lanjut, Murjoko menuturkan IPSI Kota Madiun juga jarang menggelar kejuaraan pencak silat. Padahal, kejuaraan ini sangat penting untuk pembinaan atlet dan menambah jam terbang pesilat.</p><p dir="ltr">"Tahun 2018 ini ada kejuaraan pencak silat, tapi yang menggelar Pemkot Madiun," ujar dia.</p><p dir="ltr">Kegelisahan yang sama juga disampaikan Ketua Perguruan Pencak Silat Merpati Putih Madiun, Syaiful Anwar.</p><p dir="ltr">Syaiful menuturkan selama ini Madiun dikenal sebagai gudangnya perguruan silat. Tetapi justru prestasi pesilatnya sangat kurang. Menurut dia, untuk mencari bibit atlet silat yang unggul cukup sulit.</p><p dir="ltr">Kesulitannya karena banyak atlet yang minim jam terbang dalam mengikuti kejuaraan. "Biasanya saat ikut kejuaraan di Porprov maupun Kejurprov, kami asal ambil atlet saja. Itu pun dengan biaya kami sendiri," kata pria yang juga pengurus IPSI Kota Madiun itu.</p><p dir="ltr">Dia menceritakan pada tahun lalu tim pesilat dari Madiun hanya mendapatkan uang Rp1,5 juta untuk mengikuti kejuaraan piala Gubernur Jatim dari Pemkot Madiun. Padahal saat itu tim dari Madiun membawa lima atlet, dua pelatih, dan satu official.</p><p dir="ltr">"Kami berharap kejuaraan pencak silat bisa digelar secara rutin sehingga bisa menjadi pengalaman tanding bagi atlet," ujar dia.&nbsp;</p><p dir="ltr"></p>

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Lewat Pegadaian Championship Musim 2025/2026, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia

Madiunpos.com, MEDAN-Kompetisi sepak bola kasta kedua Indonesia resmi memasuki babak baru. Dalam acara Launching &… Read More

4 hari ago

Tanamkan Nilai Spiritual, Pegadaian Hadirkan Safari Dakwah Bersama KH Abdullah Gymnastiar

Madiunpos.com, PALEMBANG-PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel menggelar Safari Dakwah yang menghadirkan KH Abdullah Gymnastiar… Read More

1 minggu ago

Peduli Pendidikan, Pegadaian Berikan Beasiswa bagi Pengelola Bank Sampah di Seluruh Indonesia

Madiunpos.com, JAKARTA-Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan dan keadilan sosial, PT Pegadaian menghadirkan program bantuan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Manjakan Nasabah dengan Berbagai Promo Menarik di Hari Pelanggan Nasional

Madiunpos.com, JAKARTA-Dalam rangka memeriahkan Hari Pelanggan Nasional, Kamis (4/9/2025), PT Pegadaian menghadirkan beragam promo menarik… Read More

2 minggu ago

Sukses Luar Biasa, Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Pegadaian Oversubscribed 2 Kali Lipat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More

2 minggu ago

Diikuti Lebih dari 20.000 Pelamar, Pegadaian Future Leader Program 2025 Resmi Ditutup

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.