Kategori: News

BANJIR MADIUN : Ada Proyek Double Track KA, 75 Rumah di Desa Dimong Kebanjiran

Banjir Madiun, sebanyak 75 rumah di Desa Dimong tergenang banjir.

Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 75 rumah di Desa Dimong, Kecamatan/Kabupaten Madiun, terendam banjir, Jumat (8/12/2017) dini hari. Ketinggian air yang merendam permukiman warga desa itu mencapai satu meter.

Pantauan Madiunpos.com, Jumat sekitar pukul 08.00 WIB, air yang menggenang wilayah itu sudah surut. Jalan desa terlihat masih tergenang air setinggi sekitar 50 cm. Beberapa warga juga terlihat membersihkan rumah mereka setelah kemasukan air.

Beberapa warga juga terlihat bekerja bakti untuk membuat drainase untuk mengalirkan air yang masih menggenang di jalan kampung.

Ketua RT 003/RW 003, Desa Dimong, Kecamatan Madiun, Suyanto, mengatakan hujan mengguyur deras pada Kamis (7/12/2017) malam. Air mulai meninggi dan masuk ke permukiman warga sekitar pukul 21.00 WIB dan selanjutnya air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 01.00 WIB.

Dia mengatakan di RT 003 ada sebanyak 52 rumah yang kemasukan air banjir dengan ketinggian mencapai 50 cm. Sedangkan air yang menggenangi jalan ketinggiannya mencapai 1 meter.

"Tadi malam ada yang mengungsi. Kakek-kakek jompo kami bopong karena ga bisa jalan dan air sangat tinggi," kata dia.

Yanto menuturkan banjir yang terjadi ini paling parah sejak tiga tahun terakhir. Biasanya ketinggian air banjir di desa ini tidak mencapai satu meter.

Dia menuturkan banjir kali ini disebabkan adanya drainase dan gorong-gorong yang rusak. Sehingga air yang datang tidak bisa langsung keluar dan terus mengendap.

Menurut Yanto kondisi ini terjadi sejak adanya proyek double track kereta api (KA) di desa tersebut yang menyebabkan sejumlah gorong-gorong rusak. "Kami meminta pertanggungjawaban dari pihak proyek. Kami sudah melaporkan kondisi kerusakan ini. Tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan," ujar dia.

Wakil Ketua RT 004/RW 003, Desa Dimong, Sumiran, menyampaikan di wilayahnya ada 23 rumah yang terendam air. Air mulai meninggi Jumat dini hari dan mulai surut saat Subuh.

Dia menyampaikan banjir ini terjadi setelah ada hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Saat air meluap tidak ada drainase yang baik sehingga air hanya mengendap.

"Ini banjirnya parah banget. Sejak ada proyek double track banjirnya makin parah. Soalnya banyak gorong-gorong yang rusak gara-gara kendaraan proyek," terang dia.

 

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

3 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.