Kategori: News

BANJIR MADIUN : Sering Kebanjiran, Ini Harapan Warga Tempursari kepada Pemkab Madiun

Banjir Madiun, warga Desa Tempursari berharap pemerintah segera memperlebar dan mengeruk sedimentasi sungai.

Madiunpos.com, MADIUN -- Warga Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, pasrah terhadap bencana banjir yang kerap menggenangi desa mereka.

Pantauan di Desa Tempursari, Senin (5/3/2018) pagi, terlihat air masih menggenangi jalan-jalan di desa tersebut. Beberapa warga terlihat membersihkan rumah mereka dari lumpur yang terbawa air.

Seorang warga RT 015/RW 003, Desa Tempursari, Juari, mengatakan air datang dan masuk ke pemukiman warga sekitar Senin subuh. Saat itu, air menggenangi jalanan desa dengan ketinggian sekitar satu meter.

Lambat laun air banjir tersebut turun dan kini tinggal sisa-sisa genangan saja. "Kalau hujan memang kerap banjir. Daerah paling parah kalau ada banjir ya sini di RT 015," kata dia. (baca: 2 Sekolah di Tempursari Diliburkan karena banjir Menerjang)

Juari menuturkan banjir memang bukan peristiwa baru di desanya. Hampir setiap ada hujan deras berhari-hari, kampungnya kerap diterjang banjir. Dan beberapa rumah di kampungnya juga kemasukan air.

"Kalau rumahnya yang rendah pasti kemasukan air. Rumah saya ditinggikan, jadi air ga bisa masuk ke dalam," ujar Juari.

Menurut dia, selama ini pemerintah hanya melakukan pendataan dan tidak ada tindak lanjut mengenai solusi untuk membereskan persoalan banjir ini. Padahal, peristiwa banjir ini rutin terjadi saat hujan.

Untuk itu, warga setempat berinisiatif untuk meninggikan rumah mereka masing-masing sehingga air tidak masuk ke rumah.

Dia beranggapan masalah banjir ini bersumber dari Sungai Tempursari yang tidak bisa menampung debit air saat hujan deras. Sehingga air tersebut meluap hingga masuk ke pemukiman warga.

Seharusnya, kata Juari, pemerintah bisa melebarkan sungai dan mengeruk sedimentasi sungai sehingga air hujan bisa tertampung. Pengerukan ini tidak mungkin mengandalkan inisiatif warga karena tidak memiliki alat-alatnya.

"Kalau pelebaran dan pengerukan sedimentasi ya harus menggunakan alat. Itu butuh bantuan dari pemerintah. Selama ini pemerintah hanya sebatas pendataan saja," terang dia.

Hal senada juga dikatakan Yanti, 43, tetangga Juari. Menurut Yanti, solusi untuk menghentikan banjir di kampungnya yaitu dengan melebarkan sungai.

"Hampir setiap hujan pasti banjir. Untuk itu, bangunan rumah kami tinggikan supaya saat banjir air tidak masuk rumah," jelas dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Integrasikan Pengalaman Pelanggan dan Karyawan, PT Pegadaian Raih Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali meraih penghargaan bergengsi “Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025”. Penghargaan… Read More

13 jam ago

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

4 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

6 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

7 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.