BANJIR PACITAN : Jalan Karangrejo-Karanggede Langganan Banjir Luapan Sungai Grindulu

Banjir Pacitan, jalur penghubung Karangrejo-Karanggede kemarin terputus akibat banjir.

Madiunpos.com, PACITAN -- Jalur penghubung Desa Karangrejo dan Desa Karanggede di Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, sempat terputus pada Jumat (23/2/2018), karena dilanda banjir.

Jalur itu tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat lantaran material batu menutup akses jalan selama sekitar dua jam.

"Kemarin banjirnya besar dan sempat memutus akses jalan penghubung antara Desa Karangrejo dengan Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari," ungkap relawan tim reaksi cepat (TRC) Satpol PP Pacitan, Syamsul Hadi, Sabtu (24/2/2018).

Namun, karena posisi daerah itu masih cukup tinggi, banjir cepat surut. Air bah menghantam pemukiman dan akses jalan desa dan antarkecamatan menuju Kecamatan Nawangan itu akibat berada persis di samping anak Sungai Grindulu.

Kendati posisi jalan masih lebih tinggi sekitar 1 meter, peningkatan debit air menyebabkan permukaan sungai meluber hingga masuk kawasan pemukiman dan memutus jalan raya. (baca: Ini Penyebab Banjir Pacitan Begitu Masif dan Merusak)

Beruntung tim muspika setempat bergerak cepat. Danramil, babinsa bersama dengan camat, anggota bhabinkamtibmas Kecamatan Arjosari serta Satpol-PP Pacitan didampingi Kasatgas Linmas Desa Karangrejo meninjau lokasi kejadian serta memasang tanda bahaya.

Mereka juga lekas berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk membuka akses jalan. "Pukul 17.30 WIB, akses jalan yang tertutup total sudah terbuka dan bisa dilalui baik roda dua maupun roda empat dengan menggunakan alat berat milik Dinas PUPR Kabupaten Pacitan," ujarnya.

Dia menambahkan jalur penghubung antardesa dan antarkecamatan itu memang menjadi salah satu titik langganan banjir bandang akibat luapan anak Sungai Grindulu saat turun hujan di wilayah hulu. Menurut Syamsul Hadi, dimungkinkan terjadi luapan lagi jika hujan kembali mengguyur deras di wilayah hulu.

Kurun dua bulanan terakhir, kawasan Desa Karangrejo sudah terjadi dua kali banjir di tersebut yang juga disebabkan luberan air anak Sungai Grindulu.