Bawaslu Jatim Catat 3.002 Pelanggaran Kampanye Terjadi Jelang Coblosan

Madiunpos.com, SURABAYA -- Mendekati pemungutan suara Pemilu yang diagendakan 17 April 2019, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur (Jatim) mencatat ada ribuan pelanggaran kampanye terjadi. Data per Bulan Maret lalu, tercatat ada 3.002 pelanggaran di seluruh Jatim.

"Per Maret kemarin itu ada 3.002 pelanggaran yang terregistrasi dan sudah ditindaklanjuti sebagaimana penanganan pelanggaran yang di Bawaslu," kata Komisioner Bawaslu Jatim Aang Khunaifi di Surabaya, Rabu (10/4/2019), dikutip dari Detik.com.

Aang menambahkan pelanggaran kampanye didominasi pelanggaran di administrasi khususnya pemasangan alat peraga. Hal ini menjadi sorotan Bawaslu kepada peserta Pemilu 2019. 

"Didominasi oleh pelanggaran administrasi khususnya penyebaran bahan kampanye yang tidak sesuai dengan ketentuan," imbuh Aang.

Sementara itu, pelanggar bahan kampanye terbanyak saat ini masih dipegang Banyuwangi yakni mencapai ribuan.

"Kalau terbanyak Banyuwangi, ada ribuan dalam catatan Bawaslu Jatim," tambahnya.

Selain itu, pelanggaran lain yang cukup terlihat yakni soal netralitas aparatur sipil negara (ASN). Berdasarkan laporan yang masuk, Aang Khunaifi menyebut ada tiga tindak pidana yang sudah memenuhi unsur pidana dan telah berketapan hukum.

Aang mencontohkan salah satu kasus di Kabupaten Mojokerto. Di sana, pihaknya mendapat laporan ada kepala desa menuntun atau mengarahkan massa pada salah satu dukungan.

Aang memantau sejauh ini tingkat ketaatan peserta pemilu cukup kooperatif di Jatim. Tetapi, bukan berarti pihaknya lengah. Masih ada kemungkinan pelanggaran hingga masa tenang Senin (15/4/2019). 

"Seperti kemarin ada keterlibatan anak-anak ikut kampanye akbar, atau masih kami dapati adanya mobil berpelat merah yang digunakan kampanye, atau ada beberapa kepala desa yg diikutsertakan dalam kampanye," pungkas Aang Khunaifi.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya