Kategori: News

Bea Masuk Impor Naik, Bisnis Restoran Melambat

Bea masuk impor berpengaruh langsung kepada bisnis restoran di Jawa Timur.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pertumbuhan kafe dan restoran di Jawa Timur tahun 2015 ini melambat alias banyak penundaan investasi akibat kurs dolar dan adanya kenaikan bea masuk bahan baku impor pada Juli 2015 lalu.

Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur Tjahjono Haryono mengatakan kondisi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang rerata pertumbuhan restoran dan kafe di Jatim bisa mencapai 20%-30%. Namun sampai akhir tahun ini hanya akan tumbuh 15%.

"Teman-teman pengusaha restoran dan kafe banyak yang menunda untuk membuka bisnisnya karena nilai dolar sedang gila-gilaan, ditambah kenaikan bea masuk bahan impor. Mereka masih menunggu situasi yang pas," katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Selasa (18/8/2015).

Adapun kenaikan bea masuk tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 132/0.10/2015. Sedikitnya ada 1.151 item produk impor dari ratusan jenis barang konsumsi yang tarif bea masuknya disesuaikan, dengan kenaikan 10%-150% dari harga dasar.

Kenaikan bea masuk tersebut a.l minuman etil alkohol dengan kadar alkohol kurang dari 80% seperti brandy, whisky, rum dan anggur.  Bea masuk terhadap makanan dan minuman sehari-hari juga dikenakan seperti kopi, teh, ikan salmon, dan sosis impor.

Tjahjono memaparkan, sampai akhir tahun ini setidaknya masih ada 7 sampai 10 kafe dan restoran yang akan beroperasi. Sehingga sepanjang 2015, total ada 20 kafe dan restoran baru di Jawa Timur.

Sekitar 50% kafe dan restoran baru yang di Jatim tahun ini memilih mengambil konsep stay alone atau berdiri atas bangunan sendiri, dan 50% lainnya memilih sewa di dalam mal. Kondisi tersebut juga berkaitan dengan tingginya harga lahan terutama di kota-kota besar.

"Kafe dan restoran yang masuk tahun ini juga kebanyakan adalah brand lokal sekitar 60% nya, sedangkan sisanya brand asing yang kebanyakan memilih hadir di Kota Surabaya," imbuh Tjahjono.

Apkrindo Jatim mencatat jumlah pengusaha kafe dan restoran di Jatim ada 230 anggota. Sedangkan jumlah restoran di Surabaya untuk segmen menengah ke atas ada sekitar 600 usaha, dan di segmen menengah ke bawah ada sekitar 2.000 usaha.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Tegaskan Komitmen Anti Fraud, Pegadaian Terus Perkuat Kepatuhan dan Transparansi Perusahaan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian menegaskan keseriusannya dalam memberantas praktik fraud di seluruh lini bisnis. Komitmen anti fraud… Read More

13 jam ago

Tring! Tembus 1 Juta Pengguna, Pegadaian Apresiasi Nasabah dan Komitmen Percepat Transformasi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian raih pencapaian monumental dalam transformasi digitalnya. Super Apps, Tring! by… Read More

2 hari ago

Tring! Permudah Akses Investasi Emas: Registrasi Cepat, Buka Akun dalam Hitungan Menit

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian meluncurkan apps terbarunya, Tring!. Dirancang dengan fokus pada kecepatan dan… Read More

4 hari ago

Kinerja Kinclong, Pegadaian Meraih Best Brand Popularity 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Di tengah pencapaian kinerja yang berkilau, PT Pegadaian mendapat apresiasi sebagai perusahaan… Read More

4 hari ago

Integrasikan Pengalaman Pelanggan dan Karyawan, PT Pegadaian Raih Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali meraih penghargaan bergengsi “Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025”. Penghargaan… Read More

4 hari ago

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.