Bencana Ponorogo yakni rumah runtuh di Sukorejo menjadi potret kemiskinan di Kota Reog.
Madiunpos.com, PONOROGO — Bencana rumah runtuh yang menimpa keluarga Pardi, warga RT 001/RW 001, Dusun Krajan, Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, adalah potret kemiskinan di Kota Reog.
Rumah Pardi runtuh karena bangunannya tidak sesuai standar serta kerangka bangunan terdiri atas bambu bukan besi.
Bangunan seluas 7 meter X 5 meter milik Pardi rusak parah dan sudah tidak bisa ditempati. Rumah itu tiba-tiba runtuh, Selasa (3/5/2016) skitar pukul 22.00 WIB, setelah dua jam sebelumnya hujan mengguyur deras wilayah itu.
Saat bencana itu terjadi, istri Pardi, Jumiati sedang menonton televisi di dalam rumah dan akibatnya Jumiati mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala dan kaki akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Jumiati mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Aisyiyah Ponorogo. Sedangkan sejumlah barang berharga seperti sepeda motor, televisi, dan lainnya rusak dan pecah.
Kepala Dusun Krajan, Suwarno, menceritakan rumah tersebut dibangun sejak 18 tahun silam oleh keluarga Pardi. Untuk kerangka bangunan yang biasanya menggunakan besi, oleh Pardi diganti dengan bambu. Selain itu, untuk batu bata tembok rumahnya juga dibuat sendiri.
“Ini karena faktor ekonomi, jadi bangunannya dibuat dengan biaya seminim mungkin. Jadi besi-besi bangunan diganti bambu, sehingga tidak terlalu kuat untuk menopang bangunan dalam waktu yang lama,†ujar dia kepada Madiunpos.com, Rabu (4/5/2016).
Setelah bangunan rumah Pardi runtuh dengan menyisakan bangunan yang juga rentan runtuh, warga sekitar akan membongkar sisa bangunan rumah itu.
Sebab, bangunan itu dinilai sudah tidak layak dan membahayakan karena bisa sewaktu-waktu roboh.
Suwarno menyampaikan setelah bencana itu, pihak keluarga langsung menggalakan dana bantuan untuk membantu Pardi dan telah terkumpul uang senilai Rp2 juta. Namun, uang tersebut masih kurang banyak untuk membangun rumah yang layak bagi Ketua RT 001/RW 001 Dusun Krajan itu.
Dia berencana mengajukan bantuan ke Pemkab Ponorogo untuk membantu dalam pembangunan rumah Pardi. Selain itu, sejumlah warga juga telah bergerak untuk mencari donatur untuk membantu pembangunan rumah.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari dana supaya lebih meringankan beban Pardi. Rumah itu merupakan tempat tinggal keluarga Pardi. Untuk sementara, Pardi akan tinggal bersama saudaranya,†jelas dia.
Dia menyampaikan kerugian yang diderita Pardi karena bencana ini senilai Rp100 juta. Ini terhitung mulai dari perabotan rumah tangga dan sepeda motor yang rusak hingga bangunan rumah roboh.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.