Kategori: News

BENDA BERSEJARAH TULUNGAGUNG : Lokasi Penemuan Tengkorak Diduga Bekas Barak Prajurit Jayabaya

Benda bersejarah Tulungagung berupa fragmen tengkorak masih diteliti.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG - Benda bersejarah berupa pecahan tulang tengkorak di bantaran Sungai Brantas, Tulungagung, yang ditemukan kalangan penambang pasir terus dikaji oleh peneliti.

Dugaan sementara, lokasi tempat ditemukannya fragmen atau pecahan tengkorak manusia di Desa Pulotondo, Tulungagung, adalah bekas barak prajurit masa Raja Jayabaya saat masih memimpin Kerajaan Mataram Hindu.

"Itu masih sebatas dugaan, karena di sekitar lokasi kami juga menemukan dua sumur kuno dan dua ambang pintu terbuat dari batu yang tertera tahun 1.058 Saka," kata Kasi Pelestarian Purbakala dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung, Tri Nugraha, Rabu (20/4/2016).

Kendati belum berani memastikan status, usia, dan asal-usul tengkorak, Tri mengatakan masih ada banyak tengkorak yang terpendam dalam kondisi rusak.

"Ada beberapa yang masih terpendam namun masyarakat tidak berani mengangkat, atau sengaja dipendam lagi karena takut," ujar dia di Tulungagung.

Tri menambahkan dugaan area bantaran Sungai Brantas yang ada di pinggiran Desa Pulotondo merupakan bekas barak tentara kerajaan menguat karena tidak ditemukan tembikar klasik ataupun jejak pemukiman penduduk di daerah tersebut.

Sebaliknya, kata dia, hanya ada ambang pintu, satu gerabah kuno, serta sejumlah tengkorak yang sebagian berserak dan sebagian lain seperti terkumpul bersama.

"Lokasi penemuan yang di sana itu sebenarnya bukan rawa-rawa, tapi di bawah tanah yang kemudian terendam luapan air Sungai Brantas," ujar dia.

Kepala Museum Etnografi Universitas Airlangga, Toetik Koesbardiyati, belum bersedia banyak berkomentar terkait fragmen tengkorak yang diduga berasal dari manusia pada zaman awal masa sejarah di Indonesia.

"Kami masih akan teliti dulu dengan mengambil DNA-nya serta dating (usia tulang dan umur) tengkorak saat meninggal," kata Toetik.

Mengenai kebenaran dugaan usia tengkorak tanpa muka berasal dari zaman klasik Indonesia atau masa kerajaan-kerajaan di bawah kepemimpinan Jaya Baya, Toetik mengaku masih akan memverifikasinya melalui penelitian usia karbon.

"Nanti kalau sudah ada hasil laboratorium paleoantropologi Unair kami bisa bicara banyak. Kalau sekarang kami belum," ujar dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

4 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.