Kategori: News

Beras Masih Mahal, BI Sarankan Pemkot Madiun Bentuk Satgas Pangan

Pemkot Madiun disarankan membentuk satgas pangan.

Madiunpos.com, MADIUN -- Bank Indonesia (BI) menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun untuk membentuk satgas pangan yang merupakan bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna mengendalikan harga beras.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kota Madiun Rahmani Bangun Sutirto menyatakan saran pembentukan satgas pangan tersebut disampaikan BI menyusul masih tingginya harga beras di pasaran sehingga memicu terjadinya inflasi yang cukup signifikan.

"Tim tersebut khusus melakukan pemantauan ketersedianan pasokan, stok, dan harga pangan khususnya beras," ujar Rahmani Bangun di Madiun, Sabtu (3/2/2018).

Satgas Pangan dari TPID yang dipimpin langsung oleh BI tersebut beranggotakan antara lain Dinas Perdagangan, Bagian Perekonomian, Bulog, dan stakeholder pangan lainnya yang terkait dengan distribusi bahan pangan.

Dengan adanya satgas pangan, lanjut Rahmani Bangun, diharapkan penanganan masalah pangan seperti minimnya stok dan tingginya harga beras yang terjadi saat ini dapat segera dicari solusinya.

"Komoditas beras memang menjadi penyumbang inflasi paling tinggi di Kota Madiun. Hal itu karena Kota Madiun bukanlah daerah agraris," kata dia.

Dengan demikian, pengadaan stok beras di pasaran didatangkan dari sentra produksi yang membutuhkan proses distribusi.

Hal lain yang disarankan BI untuk menurunkan harga beras adalah perlu adanya pemangkasan biaya tranportasi pengiriman beras ke Kota Madiun dari daerah penghasil.

Pemkot Madiun diminta membangun pasar untuk para distributor sembako. Dengan keberadaan pasar grosir sembako, maka dapat memperpendek rantai distribusi beras. Harapannya kenaikan harga yang berlebihan bisa ditekan.

Seperti diketahui, kenaikan dan masih tingginya harga beras di pasaran telah memicu terjadinya inflasi bulan Januari 2018 di Kota Madiun, Jawa Timur sebesar 0,62 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) mencapai 129,4.

Laju inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi Jatim sebesar 0,60 dan sama dengan inflasi nasional 0,62.

Selain beras, komoditas lainnya yang memicu terjadinya inflasi adalah daging ayam ras, bensin, mobil dan sepeda motor.

"Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar, sandang, dan kesehatan dapat menekan laju inflasi di Kota Madiun," kata Rahmani Bangun Sutirto.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

10 jam ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

1 hari ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

2 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

Komitmen Kerja Sama Strategis Pegadaian dengan Universitas Indonesia, Ruang Kreatif Kompak Guyub Bahagia Diresmikan

Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More

2 minggu ago

Perluas Akses Pembiayaan untuk Sektor Alih Daya, Pegadaian & ABADI Jalin Kerja Sama Strategis

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali memperkuat komitmennya dalam memperluas akses layanan keuangan produktif dengan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.