Kategori: News

BLOK CEPU : Komisi VII Janji Secepatnya Tangani Pengeboran Ilegal

Blok Cepu ditambang juga oleh pengebor ilegal hingga menjadi perhatian Komisi VII DPR.

Madiunpos.com, SURABAYA — DPR berjanji akan mengagendakan rapat khusus untuk mengakhiri siklus pengeboran ilegal di Blok Cepu, yang tahun 2014 lalu saja membawa kerugian bagi negara tak kurang dari Rp10,95 juta.

Bagaimanapun, Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika mengaku tak mudah menuntaskan masalah illegal drilling yang sudah mengakar di Desa Wonocolo, Kecamatan Kawengan, Cepu, Bojonegoro sejak berhentinya eksplorasi PT Pertamina (Persero) pada 1970.

“PT Pertamina EP sengaja memberikan [kawasan Wonocolo] kepada KUD setempat untuk dikelola hasil minyaknya dan dijual ke Pertamina. Tujuan awalnya adalah menyejahterakan masyarakat, tapi ironisnya malah kebablasan,” tuturnya di Surabaya, Kamis (16/4/2015).

Dia menjelaskan total Koperasi Unit Desa (KUD) yang mendapat izin dari Pertamina di Kawengan hanya untuk mengekplorasi 255 sumur tua saja. Nyatanya, saat ini terdapat sekitar 550 sumur tua yang dikelola nonprosedural oleh KUD.

Menurut Kardaya, KUD-KUD tersebut juga turut menggandeng investor swasta. “Investor juga tidak bisa disalahkan, karena mereka menjalin kerja sama dengan KUD seolah-olah itu legal dan punya surat perjanjian. Di lain pihak, KUD tidak sanggup membiayai sendiri produksi minyak mentahnya.”

Politisi asal Partai Gerindra tersebut berjanji akan segera membahas kasus yang sudah berlarut-larut di Jatim tersebut dengan anggota Dewan secepatnya. Dia berpendapat pemerintah seharusnya hanya merangkul KUD yang benar-benar kesulitan permodalan.

“Begitu juga Pertamina, bila perlu memberikan suntikan modal untuk operasional KUD untuk penambangan minyak sendiri, bukan menggunakan jasa bagi hasil dari investor. Harapannya, illegal drilling dapat ditekan dan lingkungan Blok Cepu tak makin rusak.”

Manajer Humas Pertamina EP Muhammad Baron sebelumnya mengungkapkan jumlah sumur tua yang dibor secara ilegal di Blok Cepu saat ini mencapai lebih dari 295 sumur, dengan total produksi 1.085 barel/hari.

Adapun, rata-rata minyak mentah yang diserahkan ke penadah setiap harinya mencapai 300-500 barel. Sementara itu, produksi minyak Pertamina EP tahun lalu mencapai 1.600 barel/hari dengan pendapatan setara US$58,4 juta (asumsi harga minyak US$100/barel).

“Minyak mentah yang diselundupkan atau dijual ke luar areal tambang sumur tua di Kabupaten Bojonegoro tidak dapat diketahui secara pasti berapa setiap harinya. Ini jelas merugikan keuangan negara dan lingkungan hidup. Sebagai pemegang WK, Pertamina EP yang sering disalahkan atas kerusakan itu.”

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

18 jam ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

5 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.