Kategori: News

Bupati Madiun Sebut Kualitas Air Buruk Sebabkan Stunting pada Anak

Madiunpos.com, MADIUN -- Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro menyebut salah satu penyebab kasus anak stunting di Kabupaten Madiun karena kualitas air yang buruk. Dia pun meminta seluruh dinas secara bersama-sama menuntaskan permasalahan stunting ini.

"Permasalahan stunting ini bukan hanya Dinas Kesehatan saja. Tetapi menjadi tugas bersama," kata dia kepada Madiunpos.com, Jumat (2/11/2018).

Untuk diketahui, stunting adalah di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, bahkan sejak ia masih di dalam kandungan. 

Lebih lanjut, Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu menyampaikan salah satu penyebab stunting di Madiun yaitu karena kualitas air rendah. Dia mengaku mendapati kualitas air di Kecamatan Sawahan buruk karena ada kandungan kimia.

Atas temuan itu, dirinya langsung memerintahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Madiun untuk masuk ke beberapa desa di Kecamatan Sawahan yang airnya berkualitas buruk. PDAM diinstruksikan untuk memasang instalasi air dan menyalurkan air ke desa itu.

Bupati berharap warga desa di Kecamatan Sawahan bisa mengonsumsi air bersih dan sehat. "Kualitas air di situ memang kurang baik. Mungkin warga meminum itu. Itu airnya kualitasnya kurang baik karena faktor alam bukan limbah," jelas dia.

Kaji Mbing meminta angka stunting yang masih di atas 20% bisa diturunkan. Untuk itu, seluruh dinas bisa bersama-sama melakukan tindakan preventif dan promotif untuk mencegah kasus stunting. Sedangkan untuk penyembuhan anak penderita stunting diserahkan sepenuhnya kepada Dinas Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono, mengatakan angka stunting di Madiun masih di atas 20%. Angka kasus stunting itu merupakan nomor tujuh se-Jawa Timur.

Namun, dia mengaku lupa berapa angka kasus stunting yang ada di wilayah Madiun. "Angka stunting di Madiun masih 20,6% itu jauh lebih rendah dari angka stunting di Jatim yaitu 26,6%," ujar dia.

Soelis mengatakan sebagian besar kasus stunting di Madiun karena adanya tidak seimbangnya gizi dan protein anak. Padahal keseimbangan antara vitamin, protein, dan karbohidrat sangat penting. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

4 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

1 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

2 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

2 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.