Kategori: News

Bupati Ponorogo Klaim Hasil Panen Meningkat Setelah Gunakan Pupuk Organik

Madiunpos.com, PONOROGO -- Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengklaim penggunaan pupuk organik di lahan pertanian di wilayah Ponorogo sudah membuahkan hasil. Lahan pertanian yang menggunakan pupuk organik hasil panennya meningkat antara 0,3 ton hingga 1,3 ton gabah kering per hektarenya.

Hal itu disampaikan Ipong saat berbicara di hadapan 1.700 ketua kelompok tani se-Ponorogo dalam kegiatan Temu Teknis Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Kemuning, Kecamatan Sambit, Kamis (20/12/2018).

Ipong menuturkan pemakaian pupuk organik ini merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan pertanian di Ponorogo tidak tergantung pada pupuk kimia. Apalagi saat ini tren pangan dunia mengarah pada bahan pangan organik.

Menurutnya, saat ini biaya pertanian tinggi karena adanya ketergantungan pada pupuk kimia. Hal ini mengingat lahan pertanian pada setiap musim tanam dosis pupuk yang digunakan pasti meningkat.

"Penerapan pupuk organik di Ponorogo dilakukan secara bertahap. Sedikit demi sedikit. Pupuk organik dipakai secara bergantian dengan pupuk kimia," ujar dia yang dikutip Madiunpos.com dari siaran pers Pemkab Ponorogo.

Ipong meyampaikan pupuk organik sudah dimanfaatkan petani di Ponorogo sejak 2017. Saat ini penggunaan pupuk organik ini sudah membuahkan hasil. Produksi gabah petani baik mulai 0,2 ton, 0,7 ton, hingga 1,3 ton per hektarenya.

Ia mengklaim saat ini petani yang menggunakan pupuk organik ini semakin banyak. Sehingga lahan pertanian yang dijadikan persawahan organik pun semakin bertambah.

Penggunaan pupuk organik ini, kata Ipong, ada lima tujuan yang ingin dicapai yaitu memperkenalkan pertanian ramah lingkungan, mengurangi ongkos bertani karena tidak banyak pupuk kimianya, memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan produktifitas, dan meningkatkan harga produk pertaniannya karena produk ramah lingkungan memiliki nilai jual lebih tinggi.

Lebih lanjut, pada tahun 2018 ini jumlah pupul organik yang diberikan kepada petani mencapai 187.000 liter pupuk organik cair (POC), 11,8 ton pembenah tanah organik (PTO), dan 14.000 liter per hektare.

Pupuk organik cair ini dosisnya 8 liter per hektar dengan tiga kali penggunaan, pembenah tanah organik (PTO) berbentuk bubuk dengan dosis 0,5 kg per hektare, dan pupuk hayatinya 0,6 liter per hektare. 

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

51 menit ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

1 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

6 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

1 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.