Para camat mengikuti rapat koordinasi terkait Covid-19 di Surabaya, Kamis (25/6/2020). (Antaranews.com)
Madiunpos.com, SURABAYA -- Sejumlah camat di Kota Surabaya mengaku kesulitan melacak warga yang terpapar Covid-19. Mereka mengaku tidak mudah menemukan warga yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona jenis baru atau Covid-19.
Camat Genteng Linda Novanti di Surabaya, Kamis (25/6/2020), mengatakan kesulitan tersebut karena kerap kali data yang diterima tidak sesuai. Data dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim tidak sesuai dengan data kependudukan di kecamatan setempat.
Update Covid-19 Jatim! Tambahan Pasien Sembuh Lebih Banyak Daripada yang Positif
"Bahkan, pernah ada dua nama yang usianya beda pula, namun tertulis di alamat yang sama," katanya seperti diberitakan Antaranews.com.
Setelah dilakukan pelacakan dengan pihak puskesmas ternyata dua nama itu hanya ada satu orang dan sudah tidak tinggal di Kota Surabaya.
"Setelah kita sisir ternyata orang tersebut hanya ada satu orang dan sudah tidak tinggal di Surabaya selama tiga bulan," ujarnya.
Jalani 22 Kali Uji Swab, Perempuan Ponorogo Ini Akhirnya Sembuh dari Covid-19
Hal sama juga dikatakan Camat Wonokromo Tomi Ardiyanto, yang mengaku sering menemukan data tidak sinkron. Yakni antara KTP yang terdaftar dengan domisili berbeda, seperti yang dialaminya ketika mencari data warga berinisial A.
"Setelah ditelusuri ternyata warga yang dinyatakan terpapar Covid-19 tersebut sudah 30 tahun tidak tinggal di Surabaya," katanya.
Jokowi Minta Pemerintah Daerah di Jatim Saling Kerja Sama Atasi Covid-19
Tomi mengatakan pihaknya perlu waktu untuk menemukan pergerakan orang itu. Karena secara administrasi kependudukannya itu ada, tetapi tidak tinggal di alamat tersebut. "Kami sudah tanyakan kepada warga setempat, RT/RW dan juga tetangga dekatnya.Kadang juga ada rumahnya yang kosong," ujarnya.
Setelah melakukan verifikasi data tetapi tidak ditemukan, lanjut dia, langkah berikutnya adalah membuat berita acara atau surat keterangan. Dalam surat keterangan tersebut dilaporkan bahwa warga atas nama A itu tidak ada dalam wilayahnya itu.
Kades di Blitar Jadi Bidan Dadakan, Tolong Wanita Melahirkan Di Trotoar
Hal senada disampaikan Camat Tambaksari Ridwan Mubarun. Ia bercerita pada 1 Juni 2020, salah seorang warganya dari Kecamatan Tambaksari terkonfirmasi positif Covid-19 setelah uji swab. Setelah menjalani karantina dinyatakan sembuh.
"Tapi, namanya masih saja muncul sebagai orang yang positif. Dia ternotifikasi dua kali sehingga itu menambah jumlah pasien Covid-19 yang ada di Kota Surabaya," kata Ridwan.
Gadis Cantik Asal Magetan Akhirnya Pulang, Setelah 3 Hari Menghilang
Camat Karang Pilang Eko Budi Susilo juga menjelaskan berbagai kendala yang dialaminya, namun berbagai kendala itu tidak menyurutkan niatnya untuk gencar melakukan pelacakan di wilayah Karang Pilang. Bahkan, kerap kali saat pelacakan ditolak warga.
"Ada yang konfirm Covid-19 tetapi sama anggota keluarganya malah disembunyikan. Tapi, kami terus berupaya dan berkunjung hingga akhirnya kami berhasil mengatasinya," katanya.
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
This website uses cookies.