Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memberikan keterangan dalam jumpa pers di Surabaya, Jumat (20/3/2020). (detik.com)
Madiunpos.com, SURABAYA -- Jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah dan meluas membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperpanjang masa siswa belajar di rumah. Masa belajar di rumah diperpanjang sepekan.
"Sebelumnya sampai 29 Maret 2020, tapi diperpanjang hingga 5 April 2020," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu (22/3/2020), seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, keputusan itu diambil mengingat semakin bertambahnya kabupaten/kota di wilayah provinsi setempat sudah masuk dalam kategori terjangkit COVID-19.
Belajar Di Rumah, Pemkot Madiun Siapkan Domain Khusus Untuk Pelajar
Per Minggu, daerah yang termasuk daerah terjangkit adalah Kota Surabaya, Kabupetan Sidoarjo, Kabupetan Magetan, Kabupetan Bitar, dan Malang Raya.
Karena itulah, kata dia, agar proses penanggulangan wabah COVID-19 berjalan dengan baik, serta perlindungan anak-anak didik maka masa belajar siswa di rumah diperpanjang.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur juga meminta agar tugas-tugas yang diberikan pada peserta didik dalam masa belajar di rumah diprogramkan sesuai kurikulum berlaku.
Pemkab Pacitan Larang Warga dan Pedagang Timbun Barang Kebutuhan Pokok
"Dengan tetap mempertimbangkan waktu dan tingkat kesulitan siswa, baik dalam aspek teknis maupun substansi pembelajaran," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi.
Untuk kesuksesan proses belajar di rumah, lanjut dia, juga diharapkan sekolah melaporkan pelaksanaan proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan secara berjenjang ke dinas.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Aliansi Pelajar Surabaya Aryo Seno Bagaskoro menghormati keputusan Pemprov Jatim yang memperpanjang masa libur siswa karena wabah Covid-19 yang semakin meluas.
Tingkatkan Produktivitas, Pemkab Ponorogo Modernisasi Alat Pertanian
Alumni SMA Negeri 5 itu juga mengapresiasi Dinas Pendidikan yang mengingatkan para guru untuk tidak memberikan tugas jauh dari substansi.
"Terus terang, saya mendapat laporan banyak teman-teman siswa yang mengeluh tugas terlalu menumpuk sehingga menjadi beban. Terlebih tugas yang diberikan sekadar tugas, tapi kurang dilakukan interaktif. Semoga ke depan jadi evaluasi dan siswa belajar di rumah menjadi lebih efektif," katanya.
Seno, panggilan akrabnya, juga tak menginginkan beratnya tugas di rumah membuat para siswa terbebani, kemudian kelelahan dan berpengaruh pada imunitas tubuh.
Grab dan Gojek Mulai Jaga Jarak Dengan Pelanggan, Kenapa?
"Kalau sampai sakit justru akan menjadi bahaya bagi tubuhnya karena ancaman Covid-19 saat ini semakin meluas," tuturnya.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.