Kategori: News

Daerah Potensial Tembakau di Bojonegoro Belum Dikembangkan

<p><a href="http://madiun.solopos.com/read/20180905/516/937878/bulog-jatim-gandeng-rpk-dan-mitra-distribusikan-beras-medium" title="Bulog Jatim Gandeng RPK dan Mitra Distribusikan Beras Medium"></a></p><p><a href="http://madiun.solopos.com/read/20180904/516/937898/hutan-gunung-lawu-di-ngawi-terbakar" title="Hutan Gunung Lawu di Ngawi Terbakar"></a></p><p><span><strong>Madiunpos.com, BOJONEGORO</strong> -- Dinas Pertanian Bojonegoro, Jawa Timur, telah memberikan sejumlah bantuan untuk mengembangkan tanaman tembakau di&nbsp;daerah setempat yang memiliki potensi untuk tanaman tembakau baik Virginia Voor Oogst (VO) maupun Jawa.</span></p><p><span>Namun Dinas Pertanian Bojonegoro belum menggarap secara khusus daerah-daerah tersebut&nbsp;guna meningkatkan pamor tembakau.</span></p><p><span>"Pengembangan daerah yang memiliki potensi khusus untuk tanaman tembakau belum kita lakukan, tapi berbagai bantuan untuk pengembangan tanaman tembakau terus diberikan," kata Kepala Bidang Usaha Perkebunan&nbsp; Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi di Bojonegoro, Rabu (5/9/2018).</span></p><p><span>Dia menambahkan berbagai usaha untuk <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180905/516/937878/bulog-jatim-gandeng-rpk-dan-mitra-distribusikan-beras-medium" title="Bulog Jatim Gandeng RPK dan Mitra Distribusikan Beras Medium">pengembangan tanaman</a>&nbsp;tembakau yang sudah berjalan, antara lain, pemberian benih gratis baik tembakau Virginia VO maupun Jawa, hasil penangkaran sendiri bekerja sama dengan Balittas Malang.</span></p><p><span>Selain itu, pihaknya memberikan bantuan mesin perajang serta mendorong pabrikan bermitra dalam budi daya tanaman tembakau.</span></p><p><span>Imam Wahyudi mencontohkan PT Sadhana Arif Nusa Padangan pada musim tanam tahun ini bermitra dengan petani menanam tembakau Virginia RAM seluas 965,50 hektare di sejumlah kecamatan.</span></p><p><span>Petani memperoleh jaminan hasil panen tembakaunya langsung dibeli PT Sadhana Arifnusa Padangan, selain bimbingan teknis juga yang lainnya.</span></p><p><span>"Dinas pertanian juga memberikan berbagai bantuan peralatan hibah kepada kelompok tani tembakau, antara lain, bantuan pupuk, alat penjemur tembakau, juga peralatan lainnya," ucapnya.</span></p><p><span>Namun, Imam Wahyudi mengakui dinas pertanian <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180904/516/937898/hutan-gunung-lawu-di-ngawi-terbakar" title="Hutan Gunung Lawu di Ngawi Terbakar">belum melakukan</a>&nbsp;pembinaan khusus di sentra potensial yang bisa menghasilkan produksi tembakau dengan kualitas bagus seperti di Dusun Jeblokan, Desa Bakulan, Kecamatan Temayang, dan Desa Mediunan, Kecamatan Ngasem.</span></p><p><span>"Kami memang mendengar di Mediunan, Kecamatan Ngasem, produksi tembakau Jawa kualitasnya bagus," ucapnya.</span></p><p><span>Data pada dinas pertanian menyebutkan pada musim tanam tahun ini tembakau Jawa tertanam seluas 2.768 hektare dan Virginia VO tertanam seluas 4.890 hektare dengan lokasi di sejumlah kecamatan.&nbsp;</span></p><p><span>Seorang petani Desa Bakulan, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jais, menambahkan puluhan petani di Dusun Jeblokan, Desa Bakulan, <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180904/516/937832/pesilat-luar-kota-dilarang-masuk-ke-madiun-untuk-rayakan-1-sura" title="Pesilat Luar Kota Dilarang Masuk ke Madiun untuk Rayakan 1 Sura">selalu menanam</a>&nbsp;tembakau Jawa.</span></p><p><span>"Tapi petani memanfaatkan benih tembakau Jawa hasil penangkaran sendiri. Belum pernah memanfaatkan benih tembakau Jawa dari dinas pertanian," ucapnya.</span></p><p><span>Meski demikian, menurut dia, hasil produksi tanaman tembakau Jawa rajangan yang selama ini dihasilkan mampu kualitasnya selalu paling bagus dibandingkan dengan tembakau Jawa dari daerah lainnya dengan harga memadai dengan pembeli dari Temanggung, Jawa Tengah.</span></p><p><span>"Harga tertinggi tembakau Jawa rajangan untuk petikan daun ketiga dan keempat sekarang ini Rp32.000 per kilogram. Untuk tembakau sejenis di luar desa kami rata-rata hanya Rp22.000 per kilogram," ucapnya.</span></p><p><span>Ia menambahkan tahun lalu harga tertinggi tembakau Jawa rajangan di Dusun Jeblokan mencapai Rp38.000/kilogram, yang kemudian setelah melalui proses dijual di Temanggung bisa laku Rp100.000/kilogram.</span></p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Lewat Pegadaian Championship Musim 2025/2026, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia

Madiunpos.com, MEDAN-Kompetisi sepak bola kasta kedua Indonesia resmi memasuki babak baru. Dalam acara Launching &… Read More

5 hari ago

Tanamkan Nilai Spiritual, Pegadaian Hadirkan Safari Dakwah Bersama KH Abdullah Gymnastiar

Madiunpos.com, PALEMBANG-PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel menggelar Safari Dakwah yang menghadirkan KH Abdullah Gymnastiar… Read More

1 minggu ago

Peduli Pendidikan, Pegadaian Berikan Beasiswa bagi Pengelola Bank Sampah di Seluruh Indonesia

Madiunpos.com, JAKARTA-Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan dan keadilan sosial, PT Pegadaian menghadirkan program bantuan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Manjakan Nasabah dengan Berbagai Promo Menarik di Hari Pelanggan Nasional

Madiunpos.com, JAKARTA-Dalam rangka memeriahkan Hari Pelanggan Nasional, Kamis (4/9/2025), PT Pegadaian menghadirkan beragam promo menarik… Read More

2 minggu ago

Sukses Luar Biasa, Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Pegadaian Oversubscribed 2 Kali Lipat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali mencatatkan momentum penting di pasar modal dengan kesuksesan luar biasa dalam… Read More

2 minggu ago

Diikuti Lebih dari 20.000 Pelamar, Pegadaian Future Leader Program 2025 Resmi Ditutup

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.