Kategori: News

DAERAH TERTINGGAL PONOROGO : 8 Pasangan Tunagrahita di Kampung Idiot Menikah, Punya Anak Normal

Daerah tertinggal Ponorogo yang dikenal sebagai Kampung Idiot terus berbenah.

Madiunpos.com, PONOROGO — Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur, dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan publik. Desa itu menjadi sorotan karena keberadaan 98 warga setempat yang menyandang tunagrahita atau down syndrome.

Sebagian orang menyebut Desa Karangpatihan sebagai Kampung Idiot. Padahal sebenarnya keberadaan 98 penyandang tunagrahita itu hanya sebagian kecil dari sekitar 4.000 warga desa setempat.

Pantauan Madiunpos.com di Desa Karangpatihan, Selasa 924/5/2016), sejumlah penyandang tunagrahita tengah jalan-jalan di sepanjang jalan desa. Selain itu, warga tunagrahita lainnya terlihat duduk-duduk di depan rumah, tapi ada pula yang beraktivitas dengan memberi makan di kolam ikan.

Kepala Desa Karangpatihan, Eko Mulyadi, mengatakan saat ini ada 98 warga Desa Karangpatihan menyandang tunagrahita. Seluruh warga tunagrahita itu merupakan warga miskin.

Eko mengatakan dari 98 penderita tunagrahita itu terdiri atas 48 penyandang tunagrahita ringan, 45 penyandang tunagrahita sedang, dan lima penyandang tunagrahita berat. Dua orang di antara mereka disekolahkan di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini, Temanggung, Jawa Tengah.

“Untuk penderita tunagrahita ringan dan sedang biasanya bisa berjalan dan bisa beraktivitas, sedangkan untuk tunagrahita berat biasanya sudah tidak bisa beraktivitas,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di ruang kerjanya, Selasa.

Eko menambahkan dari 98 penyandang tunagrahita ada delapan pasangan dinikahkan dan saat ini telah memiliki keturunan. Bahkan ada pasangan mempunyai dua anak. Seluruh anak hasil pernikahan penderita tunagrahita tidak mewarisi keterbelakangan mental yang disandang orang tua mereka.

“Sebenarnya dahulu ada penolakan untuk menikahkan penderita tunagrahita. Tetapi, mereka memiliki hasrat dan ingin menikah, lantas kami langsung menikahkan mereka. Itu kan hak mereka, kami tidak bisa melarangnya. Dan buktinya anak mereka juga tidak menjadi penderita tunagrahita seperti orang tua mereka,” jelas dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

3 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

7 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.