Kategori: News

FENOMENA ALAM BOJONEGORO : Semburan Lumpur Muncul di Desa Jari, BLH Peringatkan Berbahaya

Fenomena alam Bojonegoro ini terkait munculnya semburan air bercampur lumpur di Desa Jari, Gondang.

Madiunpos.com, BOJONEGORO - Semburan air bercampur lumpur yang ditemukan di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, dipastikan mengandung gas beracun H2S (Hidrogen Sulfida) sebesar 1 ppm.

"Gas H2S yang keluar di lokasi semburan lumpur itu, membahayakan manusia, karena di atas ambang batas yang ditentukan," kata Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro, Hari Susanto, di Bojonegoro, Jumat (8/4/2016).

Sesuai ketentuan, kata Hari, batasan gas H2S yang tidak membahayakan manusia sebesar 0,003 ppm. "Meski demikian, gas H2S itu, menjadi tidak berbahaya bagi manusia, karena lokasinya jauh dari pemukiman warga," jelas dia.

Dengan demikian, ungkap Hari Susanto, pengaruh gas H2S yang keluar itu, sudah hilang terbawa angin ketika sampai di lingkungan pemukiman warga.

Dia menjelaskan semburan air bercampur lumpur diketahui warga desa setempat, Kamis (7/4/2016) sekitar pukul 01.00 WIB. Sebelumnya warga mendengar ada suara ledakan seperti gempa.

Sejumlah warga mencari arah lokasi sumber ledakan dan mengetahui ada semburan air bercampur lumpur muncul dari dalam tanah milik warga dengan diameter 30 Sentimeter, dengan semburan sekitar 2 meter.

"Semburan air bercampur lumpur di lokasi desa setempat pagi tadi sudah mengecil. Tapi, di lokasi lainnya ke arah barat daya dari lokasi semburan pertama, juga muncul semburan serupa, bahkan lebih besar," papar dia.

Menurut Hari, Tim BLH sudah turun ke lokasi untuk mengambil contoh semburan air bercampur lumpur untuk dilakukan uji laboratorium di Mojokerto.

"Saya mencium bau minyak, ketika mendekat ke arah lokasi," ucapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo mengimbau warga tidak mendekat ke arah lokasi semburan, karena ada gas beracun H2S yang bisa membahayakan manusia.

"Bagaimanapun juga warga sebaiknya tidak medekat ke arah lokasi semburan, sebab mengeluarkan gas beracun," ucap dia.

Ia menambahkan di desa setempat acapkali muncul semburan air bercampur lumpur, yang kemudian menghilang sendiri.

"Tahun lalu juga ada semburan air bercampur lumpur di tiga lokasi, yang kemudian hilang sendiri," ungkap Andik.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

1 hari ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

3 hari ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

4 hari ago

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

4 hari ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

6 hari ago

This website uses cookies.