Kategori: News

Gapensi Jatim Bahas 4 Hal Ini dalam Musda…

Gapensi Jatim menggelar Musda di Surabaya.

Madiunpos.com, SURABAYA — Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Jawa Timur (Jatim) bermusyawarah di Surabaya. Empat hal disoroti sebagai ulasan utama para kontraktor peserta Musyawarah Daerah ke-7 Gapensi Provinsi Jawa Timur itu.

Ketua Badan Pimpinan Daerah Gapensi Jawa Timur (Jatim) Muhammad Amin mengemukakan isu pertama yang mengemuka dalam Musda Gapensi Jatim itu adalah Gapensi meminta arahan gubernur Jawa Timur kepada pihak terkait seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar memandang konstruksi dari kacamata yang sama dengan pebisnis.

Selama ini sangat mudah permasalahan yang membelit bisnis konstruksi digiring ke sisi pidana. Padahal, imbuh Amin, seharusnya perkara yang terjadi adalah perdata. Oleh karena itu Gapensi menginginkan ada kesamaan cara pandang dalam menangani teknis masalah proyek konstruksi.

“Masalah di bidang konstruksi agar tidak digeneralisasikan sebagai tindak pidana, seharusnya konstruksi itu masalah keperdataan,” tuturnya di sela acara Musda Gapensi, di Surabaya, Selasa (19/1/2015).

Selain itu, Gapensi juga menyoroti sikap kontraktor pelat merah alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Lantaran kurang mampu bersaing dengan kontraktor swasta raksasa, kontraktor BUMN ini akhirnya mengisi proyek-proyek konstruksi kelas bawah.

Semestinya segmen tersebut menjadi kue yang dicaplok kontraktrok skala kecil dan menengah alias usaha kecil dan menengah (UKM). BUMN tersebut memang tidak secara langsung mencaplok, melainkan masuk melalui anak dan cucu usahanya.

“BUMN tidak secara langsung masuk ke pasar di bawah Rp50 miliar tetapi yang kami khawatirkan adalah anak cucunya masuk,” ucap Amin.

Besi dan Pasir
Dua topik lain yang dikemukakannya ialah menyoal produk besi dan baja buatan dalam negeri spesifikasinya tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kondisi ini tidak hanya merugikan pengguna jasa melainkan pula penyedia jasa konstruksi.

Adapun topic yang keempat ialah terkait dengan kelangkaan pasir di Lumajang, Jawa Timur. Kualitas pasir dari sana yang sukar digantikan dengan pasri dari daerah lain akhirnya menghambat pekerjaan konstruksi. “Kami harap pemprov memberi arahan kepada instansi terkait agar menangani ini,” kata Amin.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

6 hari ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

6 hari ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

1 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

1 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.