Harga kebutuhan pokok jenis beras dipastikan Bulog Jatim tak akan naik hingga tahun berganti.
Madiunpos.com, SURABAYA — Perum Bulog Divisi Regional Jatim memastikan tidak ada kenaikan harga beras di wilayah Jawa Timur menjelang akhir tahun. Padahal, diakuinya, dua bulan terakhir menjelang penutupan tahun sangat rentan terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok yang bisa memacu inflasi tahunan.
Kepala Bulog Divre Jatim Witono mengatakan pihaknya dengan tim operasi pasar telah melakukan stabilisasi harga di 29 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. "Kami bersama TPID [Tim Pengendalian Inflasi Daerah] menggiatkan sidak pasar di dua bulan ini [September-Oktober]. Harga beras stabil. Masih stabil tingginya tapi kami pastikan tidak akan naik lagi," katanya saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (13/10/2015).
Berdasarkan pemantauannya, harga beras di pasaran masih terbilang tinggi tetapi stabil. Tingginya harga kebutuhan pokok itu disebabkan oleh minimnya penyerapan dan lesunya permintaan.
Adapun harga beras medium dipatok sekitar Rp8.500/kg hingga Rp9.000/kg. Sementara beras premium dibanderol Rp9.600/kg. Kendati demikian, terdapat selisih harga kurang lebih Rp100 tergantung varian atau jenis berasnya.
Beli Beras Petani
Witono menambahkan, pihaknya terus bersinergi dengan petani agar mau menjual beras mereka kepada negara. Hal demikian, katanya, dapat dijadikan langkah untuk meredam kenaikan harga kebutuhan pokok itu. “Setiap ada sawah yang sedang menguning, kami bersama Kodim dan Koramil melakukan pendekatan ke petani agar dijual ke kami,†ujar Witono.
Petani, lanjut dia, menawarkan beras premium non HPP dengan tingkatan harga di atas Rp8.000/kg. "Mereka [petani] lebih senang jual yang premium karena nilai tukar petaninya lebih tinggi," ujarnya.
Menurutnya, petani tidak cocok dengan HPP yang ditentukan pemerintah pada kisaran Rp7.300/kg. Oleh karena itu, mereka memilih bermain di segmen beras premium.
Bulog Divre Jatim mencatat, penyerapan jenis beras premium di Jatim sejak Juli mencapai 90%. Sedangkan penyerapan beras medium hanya 10%.
Witono menargetkan target penyerapan beras di pengujung tahun 2015 sebesar 850.000 ton. Adapun penyerapan per 12 Oktober mencapai 75,41% atau setara 716.374 ton.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
This website uses cookies.