Kategori: News

Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tempe di Madiun Kelimpungan

Madiunpos.com, MADIUN -- Pelemahan rupiah terhadap nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang berada di atas Rp15.000 per dolar AS membuat perajin tempe di Kota Madiun kelimpungan. Mereka terpaksa mengecilkan ukuran tempat supaya dapur industrinya tetap ngebul.

Pantauan Madiunpos.com di sentra industri tempe di Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jumat (12/10/2018) siang, sejumlah rumah produksi tempe sedang beroperasi. Beberapa perajin terlihat sedang mengemasi kedelai ke dalam plastik.

Seorang pengrajin tempe, Maryati, 50, mengatakan sejak nilai rupiah menurun atas dolar AS seluruh harga kedelai menjadi naik. Padahal, selama ini perajin di Kota Madiun menjadikan kedelai impor sebagai bahan pokok pembuatan tempe.

Dia menuturkan saat ini harga kedelai impor Rp7.500/kg, padahal sebelumnya hanya Rp7.000/kg. Kenaikan ini, kata ibu dua anak ini, tentu membuat dirinya kelimpungan. Karena harus menyesuaikan diri dengan harga kedelai yang naik.

Para perajin tempe ini harus memutar otak supaya tetap bisa mendapatkan keuntungan, namun tidak membuat konsumen kabur. Dia mengaku cara yang dilakukannya dengan memperkecil ukuran tempe sehingga harga jualnya tetap sama.

"Iya sejak kedelai naik, ukuran tempe saya perkecil. Dari awalnya yang satu tempe besar dengan setengah kilogram kedelai, saat ini dikurangi sedikit. Ini saya lakukan supaya konsumen mau beli," jelas dia.

Meskipun harga kedelai impor naik, namun harga tempe produksinya tetap. Untuk tempe ukuran kecil dihargai Rp500/bungkus dan tempe besar seharga Rp4.000/bungkus.

Pengrajin tempe lainnya, Suyadi, 70, menuturkan sejak kedelai impor mengalami kenaikan harga, ukuran tempe produksinya diperkecil. Ini supaya tempe produksinya tetap laku di pasaran.

Dia berharap pemerintah mampu menstabilkan harga kedelai impor. Hal ini penting supaya pengrajin tempe bisa tetap beroperasi dalam kondisi apa pun.

"Kalau kedelai naik, otomatis keuntungan kita turun. Karena harga bahan baku juga tinggi," jelas dia. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

2 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

5 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.