Kategori: News

IDULADHA 2017 : Permintaan Kambing Kurban di Kota Madiun Sepi

Iduladha 2017, permintaan kambing kurban di Kota Madiun menurun dibandingkan tahun lalu.

Madiunpos.com, MADIUN -- Permintaan kambing kurban di Kota Madiun menjelang Iduladha tahun ini cenderung menurun jiika dibandingkan tahun lalu.

Pantauan Madiunpos.com di beberapa titik di Kota Madiun, Selasa (29/8/2017), penjual hewan kurban tersebar di beberapa titik. Mereka menjual hewan kurban berupa kambing di pinggir jalan.

Seorang penjual kambing kurban di Jl. Basuki Rahmat, Manguharjo, Yudi Handoko, mengatakan permintaan kambing kurban tahun ini menurun. Biasanya pada periode yang sama, dirinya telah menjual hingga 40 ekor. Namun, saat ini dirinya baru bisa menjual 13 ekor.

Yudi menyampaikan menjual kambing kurban mulai harga Rp2,5 juta hingga Rp3,5 juta tergantung dengan berat badan kambing. "Untuk kambing yang besar dijual Rp3,5 juta. Sedangkan untuk kambing ukuran sedang seharga Rp2,5 juta," jelas dia saat ditemui Madiunpos.com.

Dia menjelaskan harga kambing tahun ini tidak terlalu berbeda dengan tahun sebelumnya. Biasanya pada tiga hari sebelum perayaan hari raya kurban bisa menjual seluruh kambing yang dijual.

Namun, untuk tahun ini diprediksi permintaan lebih minim. Dia memperkirakan warga lebih memilih berkurban dengan hewan sapi dibandingkan kambing.

"Kambing yang saya jual ini semuanya sehat-sehat. Kalau sakit tidak saya jual," ujar dia.

Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Cahyarini, mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dijual di 10 titik di Kota Madiun.

Pemeriksaan fisik hewan kurban ini meliputi reflek hewan, pergerakan hewan, mata, kulit, maupun anggota geraknya baik itu kaki depan maupun belakang.

Dia menuturkan penyakit yang sering terjadi yaitu gangguan pencernaan dan gangguan pernapasan. Untuk penyakit ringan yang kerap diderita hewan kurban yaitu penyakit mata yang ditandai dengan selaput mata merah.

Untuk penyakit ini penanganannya bisa diobati tiga hari dan itu tidak menimbulkan gangguan bila dagingnya dikonsumsi. "Kalau gangguan pencernaan seperti diare bila terjadi berdekatan dengan waktu pemotongan biasanya kita sarankan untuk tidak dijual. Jadi harus diobati dulu sampai sembuh," terang dia dalam siaran pers, Senin (28/8/2017).

Cahyarini berpesan kepada masyarakat untuk membeli hewan kurban terlebih dahulu dilihat gerakannya bagus apa tidak. Hewan yang aktif bergerak adalah salah satu indikator hewan sehat.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

PT Pegadaian Raih Paritrana Award 2025, Bukti Nyata Komitmen Perlindungan Tenaga Kerja & Keberlanjutan Perusahaan

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More

1 hari ago

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

1 minggu ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

1 minggu ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.