Kategori: News

INDUSTRI GULA : Berbekal Coba-Coba, Warga Sidorejo Sulap Limbah P.G. Kanigoro Jadi Pupuk Organik

Industri gula menghasilkan limbah yang disulap warga Madiun menjadi pupuk organik.

Madiunpos.com, MADIUN — Marhaban, 60, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) tidak mau menyia-nyiakan limbah produksi yang dihasilkan Pabrik Gula (P.G.). Berbekal coba-coba, dia mampu membikin pupuk organik dari limbah industri gula.

"Limbah produksi gula tidak terbuang sia-sia. Abu dari pabrik gula bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk. Setelah abu diaduk dengan blotong dan ditambah sedikit campuran obat kimia, terciptalah pupuk organik," kata Marhaban saat berbincang dengan Madiunpos.com di sekitar PG Kanigoro, Jumat (18/9/2015).

Marhaban yang juga bekerja di bagian pengobatan gula di P.G. Kanigoro menyebut pupuk organik yang dibuatnya dari abu dan blotong limbah industri gula itu mempunyai kualitas bagus. Menurut dia, tanah menjadi gembur sehingga tanaman tumbuh subur setelah menggunakan pupuk organik dari limbah produksi gula tersebut.

Marhaban membuktikan pada tanaman semangka dan melon yang tumbuh memuaskan setelah menggunakan pupuk organik dari limbah industri gula Madiun itu. "Kualitasnya pun bagus. Keuntungan menggunakan limbah produksi gula adalah saya tidak perlu beli pupuk kimia lagi dengan harga relatif mahal untuk menyuburkan tanaman. Selain itu, limbah produksi gula juga termanfaatkan dengan baik," ujar Marhaban.

Abu yang digunakan untuk bahan pembuatan pupuk organik sering dinamakan abu ketel. Abu ketel merupakan hasil pembakaran ampas blotong sesuai bahan bakar ketel uap pabrik gula.

Sedangkan blotong atau filter cake adalah limbah padat produk stasiun pemurnian nira. Limbah tersebut apabila dibuang di lahan tebuka dapat merusak pemandangan dan berbau tidak sedap di sekitar lahan sehingga menyebabkan polusi udara.

Salah seorang petani yang dijumpai Madiunpos.com di Desa Banjarejo, Kecamatan Taman, Munawar, 54, mengaku belum pernah mencoba membuat pupuk organik dari bahan dasar limbah produksi gula. Dia tidak membuat pupuk organik dari hasil kombinasi abu ketel dan blotong tersebut karena tidak mengetahui cara atau metode pembuatannya. Selama ini, lanjut Munawar, petani menggunakan pupuk kimia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

2 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.