Kategori: News

INDUSTRI GULA : Pupuk Organik Limbah Pabrik Gula Murah!

Industri gula menghasilkan limbah produksi berupa abu ketel dan blotong yang bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk organic dengan harga terjangkau.

Madiunpos.com, MADIUN — Limbah industri gula berupa abu ketel dan blotong bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat pupuk organik. Abu ketel dan blotong atau filter cake itu bisa diperoleh di berbagai pabrik gula.

Marhaban, 60, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) mengatakan abu ketel dan blotong bisa diperoleh dengan harga murah. Dia yang sudah memanfaatkan abu ketel dan blotong lebih dari empat tahun itu menilai kualitas hasil tanaman yang dipupuk menggunakan pupuk organik dari limbah industri gula tidak kalah dibanding pupuk kimia.

"Kualitas pupuk organik ini bagus. Tanah yang dipupuk gembur sehingga tanaman bisa tumbuh subur setelah dipupuk. Saya sudah mencoba menanam melon dan ssmangka dan hasilnya memuaskan. Fungsi pupuk organik ini saya bilang sam dengan pupuk SP 32," ujar Marhaban.

Ditanya uang yang dikeluarkan untuk membuat pupuk organik dari bahan limbah produksi gula, Marhaban mengatakan tidak lebih dari Rp200.000 untuk penggunaan satu musim tanam. Menurut dia, harga abu ketel hanya Rp25.000/rit. Sedangkan harga blotong sekitar Rp30.000/rit sampai Rp40.000/rit. Marhaban menyebut pembuatan pupuk organik dari limbah industri gula tersebut juga membutuhkan campuran sedikit obat kimia.

Bertahan 4 Tahun
Abu yang digunakan untuk bahan pembuatan pupuk organik sering dinamakan abu ketel. Abu ketel merupakan hasil pembakaran ampas blotong sesuai bahan bakar ketel uap pabrik gula.

Sedangkan blotong atau filter cake adalah limbah padat produk stasiun pemurnian nira. Limbah tersebut apabila dibuang di lahan tebuka dapat menyebabkan polusi udara karena menebar bau tak sedap, selain merusak pemandangan.

"Bahkan kegemburan tanah yang diberikan pupuk organik dari limbah prosuksi gula tersebut bisa bertahan hingga empat tahun. Saya biasanya menanyakan stok abu ketel dan blotong ke pabrik gula langsung. Kalau stok masih tersedia, pabrik gula biasanya mempersilakan siapa saja untuk bisa membeli," jelas Marhaban.

Salah satu petani yang dijumpai Madiunpos.com di Desa Banjarejo, Kecamatan Taman, Munawar, 54, mengaku belum pernah mencoba menbuat pupuk organik dari bahan dasar limbah produksi gula. Dia tidak membuat pupuk organik dari hasil kombinasi berupa abu ketel dan blotong tersebut karena tidak mengetahui cara atau metode pembuatannya. Selama ini, lanjut Munawar, petani menggunakan pupuk kimia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Konsisten, PT Pegadaian Pertahankan Predikat Most Trusted Company dalam Ajang CGPI 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More

8 jam ago

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

2 hari ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

6 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.