Kategori: News

INFRASTRUKTUR PONOROGO : 4 Tahun, Proyek Waduk Bendo Baru Berjalan 45%

Progres pembangunan proyek Waduk Bendo di Ponorogo lambat.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Progres pembangunan proyek Waduk Bendo di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, tergolong lambat. Dalam empat tahun, proyek itu baru berjalan 45%.

Megaproyek yang menelan anggaran negara sekitar Rp677 miliar itu dimulai sejak 2013. Pantauan Madiunpos.com di lokasi proyek pembuatan Waduk Bendo, Rabu (27/9/2017) siang, sejumlah alat berat beroperasi menggali gunung bebatuan di desa tersebut.

Sejumlah kendaraan berat keluar masuk kawasan proyek. Manajer Proyek Waduk Bendo, Sartono Amin Nugroho, mengatakan salah satu kendala pembangunan waduk tersebut karena masih ada warga yang tinggal di kawasan proyek.

Pekerja tidak bisa leluasa melakukan pekerjaan mereka. Apalagi lokasi permakaman warga yang belum direlokasi berada di tapak bendungan sehingga tidak mungkin mengalirkan air sebelum direlokasi.

"Lahan relokasi untuk 89 keluarga di kawasan proyek waduk telah disiapkan. Pembangunan rumah relokasi menunggu dari Pemkab Ponorogo. Akhir tahun ini ditargetkan sudah selesai," kata dia. (Baca: 4,5 Hektare Lahan Dibangun Rumah Relokasi Warga Terdampak Waduk Bendo)

Sartono menuturkan pada awalnya megaproyek pembangunan Waduk Bendo ini ditarget selesai akhir 2017. Namun, karena ada kendala teknis, target tersebut mundur jadi akhir 2019.

Dia menampik pengerjaan proyek ini molor atau tidak sesuai target. "Ini karena ada kendala soal lahan. Sebenarnya kami sebagai kontraktor sudah siap bekerja. Dalam proses ini kami meminta penggantian waktu. Itu bukan diperpanjang," terang dia.

PPK Pembangunan Bendungan Waduk Bendo dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), R. Panji Satrio, menyampaikan luas Waduk Bendo sekitar 292 hektare. Waduk ini diperkirakan bisa menampung 44 juta liter air dan dapat memenuni kebutuhan air di sebagian wilayah Ponorogo.

Dia menegaskan sejauh ini proses pengerjaan waduk tersebut berjalan baik. Namun, dia mengakui keberadaan warga yang masih tinggal di kawasan proyek membuat pekerja tidak leluasa mengerjakan proyek yang ditarget rampung akhir 2019 itu.

"Warga tidak mengganggu. Mereka justru mendukung proyek ini. Untuk itu relokasi warga harus segera dilakukan supaya proyek bisa segera selesai," jelas Panji.

 

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

3 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

7 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.