Kategori: News

INVESTASI BODONG : Pengaduan Naik 75%, Investasi Bodong Merajalela!

Investasi bodong Jatim merajalela yang ditandai dengan melonjaknya pengaduan warga ke OJK.

Madiunpos.com, SURABAYA — Jumlah kumulatif pengaduan masyarakat Jawa Timur terhadap penipuan berkedok investasi alias investasi bodong membengkak 75% pada kuartal II/2015 menjadi 700 pengaduan, dari 400 pengaduan pada kuartal sebelumnya.

Pengaduan yang paling kencang didengungkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat itu terkait dengan investasi bodong yang ditawarkan oleh jasa keuangan nonbank ilegal. Pengaduan terbanyak datang dari Kediri.

Kepala Regional 3 Otoritas Jasa Keuangan Sukamto mengatakan meningkatnya pengaduan masyarakat Jawa Timur disulut menguatnya eksistensi jasa keuangan bodong. Bak gayung bersambut, masyarakat pun meladeni karena tergiur iming-iming imbal hasil instan dalam investasi itu.

“Pengaduan meningkat signifikan. Dari 400 keluhan di Triwulan I/2015 menjadi hampir 700 pengaduan pada Triwulan II/2015. Yang paling banyak keluhan penipuan adalah Kediri kemudian disusul Malang,” kata Sukamto saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) seusai acara Halalbihalal Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 di Surabaya, Selasa (4/8/2015).

Pelemahan Ekonomi
Menurutnya, imbas dari pelemahan ekonomi tidak dapat dianggap enteng. Nyatanya, semakin banyak oknum yang menghalalkan segala cara. Di sisi lain, tidak sedikit masyarakat yang tertipu karena mengharapkan hasil investasi bernilai tinggi dan instan, meskipun nyatanya bodong.

Kepala OJK yang membawahi regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara itu menerangkan, jasa keuangan ilegal sering kali melakukan praktek investasi bodong bermodelkan asuransi dan koperasi. Mereka dengan sengaja membuka usaha tanpa meminta izin kepada otoritas berwenang, yaitu OJK.

“Mereka membungkus usahanya dengan izin dari perusahaan konsultasi keuangan yang bodong juga, untuk mengkamuflase calon investor,” terangnya.

Skema yang sering kali disampaikan pemilik usaha investasi bodong  adalah skema piramida. Skema ini setipe dengan arisan berantai atau multi-level marketing. Adapun sistemnya yaitu investor saat incumbent bertugas mencari investor baru agar mampu mendapatkan dividen dan komisi.

“Skema itu [skema piramida] gencar dilakukan di Kediri. Di sana banyak pengusaha-pengusaha di kampung yang belum paham metode investasi yang benar,” terangnya.

 

KLIK untuk Berita Lain Investasi Bodong :
- Investasi Bodong Merajalela, OJK Jatim Gamit Pelbagai Pihak
- Investasi Bodong Merajalela di Jatim, Pegadaian Ilegal Juga...

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Diikuti Lebih dari 20.000 Pelamar Mendaftar, Pegadaian Future Leader Program 2025 Resmi Ditut

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian secara resmi menutup pendaftaran Pegadaian Future Leader Program (PFLP) 2025… Read More

23 jam ago

Keren, Pegadaian Raih Penghargaan Internasional The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025

Madiunpos.com, KUALA LUMPUR – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah global dengan meraih… Read More

1 hari ago

Gadai Tabungan Emas Hingga Bayar Angsuran Lewat Pegadaian Digital, Banyak Promo “Gajian Emas” Menanti

Madiunpos.com, JAKARTA – Berikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam bertransaksi, Pegadaian hadirkan berbagai promo diskon… Read More

4 hari ago

Berkat Komitmen pada Pelayanan Prima, Pegadaian Raih Penghargaan

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, terbukti dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Ajak Masyarakat Berinvestasi Aman di Era Digital

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam merencanakan keuangan… Read More

6 hari ago

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.