Kategori: News

IRIGASI BOJONEGORO : Cegah Kerusakan Saluran, Air Waduk Pacal Dikeluarkan 2,5 M3/detik

Irigasi Bojonegoro yang dipasok dari Waduk Pacal dikeluarkan sebanyak 2,5 m3/detik.

Madiunpos.com, BOJONEGORO - Bangunan pelimpas di Waduk Pacal Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur masih rusak akibat diterjang banjir bandang beberapa tahun lalu. Untuk mencegah kerusakan lebih parah, air Waduk Pacal dikeluarkan sebesar 2,5 meter kubik per detik melalui saluran pelimpas.

Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, mengatakan air Waduk Pacal dikeluarkan melalui saluran pelimpas sebesar 2,5 meter kubik per detik, sejak Senin (28/3/2016).

"Kalau air tidak dibuang melalui saluran pelimpas bisa membahayakan bangunan pelimpas yang rusak, tapi perbaikannya belum permanen," jelas dia, Jumat (1/4/2016).

Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dody Sigit Wijaya, menambahkan air Waduk Pacal dikeluarkan karena ketinggian air pada papan duga mencapai 114,80 meter, dengan kapasitas 22,060 juta meter kubik. "Pintu pengeluaran Waduk Pacal tetap tertutup. Air hanya dikeluarkan melalui saluran pelimpas," ucap dia.

Sesuai perhitungan teknis, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal harus dipertahankan 113,40 meter, agar debit air di waduk tidak merusak bangunan pelimpas yang perbaikannya belum permanen.

Meski air Waduk Pacal dikeluarkan, menurut dia, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal meningkat, karena memperoleh pasokan air hujan.

Ia menyebutkan ketinggian air Waduk Pacal yang semula hanya 114,80 meter, meningkat menjadi 115 meter dengan debit mencapai 23,346 juta meter, per 1 April 2016. "Air Waduk Pacal bertambah, karena masih memperoleh pasokan air hujan," beber Dody.

Ia optimistis Waduk Pacal akan memperoleh pasokan air hujan secara maksimal, selama musim hujan, sehingga musim tanam (MT) I dan II tahun ini, bisa aman memperoleh air.

Dody menambahkan air Waduk pacal yang dibuang melalui saluran pelimpas tidak terbuang percuma, karena tetap masuk saluran utama, sehingga bisa dimanfaatkan petani di daerah irigasinya yang menanam padi.

"Air buangan yang masuk saluran utama itu, kemudian dimanfaatkan petani di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno, untuk mengairi areal tanaman padinya yang masih berusia sekitar 50 hari," jelas dia.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

5 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.