Kategori: Kisah Unik

Jangan Terlalu Sering Mengorek Telinga, Ini Bahayanya

Madiunpos.com, MADIUN -- Mengorek telinga merupakan salah satu cara paling gampang saat telinga kita kotor. Namun benarkah telinga perlu sering dibersihkan? Berapa kali idealnya boleh mengorek telinga?

Dikutip dari halodoc, telinga adalah salah satu organ yang memiliki kemampuan untuk membersihkan diri sendiri. Bentuk telinga juga dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi masuknya kotoran.

Bentuk liang telinga yang bersudut membuat kotoran sulit masuk ke bagian dalam. Lalu kotoran apa yang ada di dalam telinga?

Selain Meningkatkan Pertumbuhan Badan, Ini Segudang Manfaat Daun Kelor

Tahi Telinga

Telinga manusia memproduksi getah telinga yang bertekstur lengket bernama serumen. Getah ini biasanya berwarna cokelat dan sedikit kuning. Cairan inilah yang sering menempel pada cotton bud saat kamu mengorek telinga.

Namun ternyata, getah yang sering disebut sebagai tahi telinga ini justru berfungsi untuk menangkap kotoran yang akan masuk. Setelah itu, serumen akan dengan sendirinya mengeluarkan kotoran yang sudah kering.

Terkadang serumen akan menggumpal dan menyumbat telinga. Kebanyakan orang memilih untuk membersihkannya dengan cara mengorek telinga dengan cotton bud. Padahal hal itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Malah kebiasaan ini bisa menyebabkan telinga menjadi sakit.

Pengen Soto Pacitan Tapi Enggak Bisa Ke Mana-Mana? Yuk Coba Buat Sendiri di Rumah

Mengorek telinga dengan benda asing malah akan membuat getah tersebut terdorong ke bagian yang lebih dalam. Dan itu bukanlah tempat di mana serumen bisa berada.

Kebiasaan mengorek telinga yang dilakukan terus menerus dapat membuat getah terdorong sehingga akan menumpuk dan menyumbat. Akibatnya, pendengaran mungkin akan terganggu.

Selain itu, mengorek telinga bisa mengakibatkan empat hal berbahaya berikut ini:

Ini Dia Arti Pose Patung Kuda dan Cerita Kematian Penunggangnya

1. Perdarahan

Mengorek telinga terlalu keras dan terlalu dalam menyebabkan dinding telinga luka dan mengalami perdarahan. Selain itu, terlalu dalam mengorek telinga dapat membuatnya trauma.

2. Kolaps

Pernahkah kamu merasa gatal di tenggorokan saat tengah mengorek telinga? Atau mengalami batuk-batuk saat mengorek telinga? Hal ini adalah reflek dari saraf pagus yang terdapat di dinding telinga. Saraf pagus membentang ke tenggorokan, dada hingga perut. Kalau kamu sering mengalami ini, suatu saat bisa berujung kolaps.

Bangga! Putra Kelahiran Madiun Jadi Pemimpin Tertinggi TNI AL

3. Infeksi

Salah satu hal yang dapat terjadi karena terlalu sering mengorek telinga adalah infeksi. Biasanya infeksi yang terjadi terasa seperti bisul yang bernanah dan berada di liang telinga, kelenjar rambut, bahkan sampai ke bagian telinga tengah di belakang gendang.

Saat nanah semakin banyak, risiko gendang telinga pecah atau bocor akan semakin tinggi. Hal ini juga dapat menyebabkan kualitas pendengaran menurun.

4. Gangguan Saraf

Salah satu gangguan yang dapat terjadi saat terlalu sering mengorek telinga dapat menimpa saraf facialis. Saraf facialis yang berada di belakang liang telinga terganggu. Saraf tersebut fungsinya menggerakkan otot wajah.

Pada dasarnya letak saraf ini dilindungi tulang. Namun jika terjadi infeksi atau gangguan lain, saraf ini pun dapat terangsang. Akibatnya, wajah mungkin merasa kaku, sulit digerakkan, mencong dan mata tak bisa ditutup. Gangguan ini biasanya disebut sebagai kelumpuhan saraf facialis.

Wah, Selama Pandemi Covid-19 Angka Kehamilan di Jawa Timur Naik

Lalu apakah yang harus dilakukan jika telinga terasa sangat kotor dan sangat mengganggu?

Menurut sejumlah ahli dari Oxford University Hospitals, manusia sebenarnya tidak perlu membersihkan telinga dengan alat atau benda asing.

Karena sesungguhnya telinga bisa membersihkan diri secara alami. Menggunakan cotton buds malah berpotensi mengganggu mekanisme pembersihan alami telinga.

Prihatin, Mantan Pemain Persebaya dan Timnas Ini Jadi Tukang Parkir

Jika menemukan kotoran berlebihan di dalam telinga, sebaiknya Anda meminta dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk membersihkannya.

 

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

3 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

3 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.