Camat Kepanjenkidul, Blitar, Parminto, membagikan makanan yang dia borong dari warung. (Erliana Riady/detikcom)
Madiunpos.com, BLITAR - Camat Kepanjenkidul, Blitar, Jawa Timur, memiliki konsep memutar roda perekonomian pedagang makanan. Konsep itu yakni bersedekah atau Jumat Berbagi dengan memborong makanan.
Jumat (5/3) lalu, pegawai kecamatan memborong 50 porsi dari pedagang nasi kuning di Jl Soekarno. Mereka lalu membagikan kepada warga dan petugas sampah di TPS Sampah Tanggung, Ngadirejo, Bendo, dan TPS Sampah Kepanjenkidul.
Hari ini, Jumat (12/3/2021), pedagang soto ayam di Jl Mastrip menggratiskan dagangannya untuk tukang becak yang mangkal di sekitar Pasar Wage Kota Blitar. Para tukang becak itu, juga woro-woro kepada pedagang atau mereka yang butuh sarapan untuk datang ke lapak soto ayam milik Ida ini.
Hipotermia, Bayi Ditemukan di Tong Sampah Gresik Meninggal
Semua pedagang makanan, tak hanya pedagang kaki lima (PKL) di Kecamatan Kepanjenkidul secara bergantian akan mendapatkan giliran itu. Karena ini kegiatan amal, tentu saja bagi pedagang yang berniat berpartisipasi tanpa ada paksaan.
Penggagas konsep bersedekah ini adalah Camat Kepanjenkidul, Parminto. Jika sebelumnya Parminto biasa membagikan nasi bungkus sendirian sambil sambang ke warga. Namun sejak adanya kenaikan tunjangan gaji pegawai kecamatan, dia mengajak semua pegawainya ikut bersedekah dengan berbagi makanan kepada warga menengah ke bawah.
"Teman-teman itu kan tambahan penghasilannya naik. Terus saya ajak berbagi sedikit sebagian penghasilan kami. Dikumpulkan tiap Jumat untuk bersedekah makanan," kata Parminto kepada detikcom.
Perbaikan Jalan Ambles di Pujon Lebih Cepat, Akses Batu-Kediri Segera Dibuka
Begitu sumbangan terkumpul, uang itu diserahkan kepada pedagang makanan di wilayah Kecamatan Kepanjenkidul. Jadi lokasinya berubah-ubah dan warga yang mendapatkan makanan gratis tidak terkonsentrasi di satu lokasi saja.
"Jadi kami borong dagangannya 50 porsi. Lokasinya berubah-ubah, biar kami tidak membiasakan orang njagakne Jumat dapat makan gratis di sini. Tak hanya pedagang makanan pinggir jalan ya, tapi juga depot. Jadi kalau ada orang tidak mampu beli di situ, sekali-kali bisa merasakan makan di situ gratis," paparnya.
Parminto bersyukur, makin banyak yang ingin berpartisipasi dalam konsep sedekah ini. Para pegawai kelurahan ikut menyumbang, dan makin banyak pedagang makanan yang mengajukan lapaknya.
Keren! Remaja Asal Madiun Jadi Dalang Bocah Terbaik Tingkat Nasional
"Semoga ini bisa istikamah. Jadi keduanya jalan, bisa sedekah. Sekaligus memutar roda ekonomi pedagang makanan yang juga kena imbas selama pandemi," pungkasnya.
Madiunpos.com, JAKARTA-Dinilai berhasil mendorong pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas, PT Pegadaian… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian, bersama dengan PT BRI Manajemen Investasi (BRI MI), PT Mandiri… Read More
Madiunpos.com, PURBALINGGA-Pegadaian Kanwil XI Semarang menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar,… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Serangkaian bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Aceh, Sumatra Utara,… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian bersama Universitas Halu Oleo melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pandai besi di Pulau Binongko,… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More
This website uses cookies.