Kabar duka datang dari mantan guru seni musik sebuah SMP Katolik Santo Bernardus Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Sartono, 79, yang dikenal dengan prestasinya dalam menciptakan lagu Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Madiunpos.com, MADIUN – Berita duka datang dari mantan guru seni musik SMP Katolik Santo Bernardus, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Sartono, 79, yang dikenal dengan prestasinya dalam menciptakan lagu Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa pada tahun 1980-an.
Setelah tiga hari koma di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun, Sartono meninggal dunia, Minggu (1/22/2015) pukul 12.50 WIB. Sartono yang bertempat tinggal di Jl. Halmahera No. 98, Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun tersebut meninggal setelah dirawat intensif untuk komplikasi penyakit yang dideritanya.
“Bapak Sartono telah meninggal dunia. Karena anggota keluarga selalu mendampingi di RSUD, jenazah Bapak Sartono langsung diurus dan dibawa ke rumah duka,†kata salah seorang perawat ICU RSUD Kota Madiun, Hamidah, saat dimintai konfirmasi Madiunpos.com melalui sambungan telepon, Minggu siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Madiunpos.com dari RSUD Kota Madiun, sebelum meninggal dunia, Sartono dinyatakan mengidap komplikasi penyakit penyumbatan pembuluh darah otak, darah tinggi, serta diabetes melitus. Selain itu, laki-laki kelahiran Kota Madiun 29 Mei 1936 tersebut memiliki riwayat sakit stroke yang juga menjadi alasan awal harus dirawat di RSUD Kota Madiun.
Sesuai catatan, Sartono menjalani perawatan di RSUD Kota Madiun sejak Selasa (20/10/2015). Namun, setelah 12 jam dirawat di kamar yang berada di Blok Mawar RSUD Kota Madiun itu, Sartono dipindah ke ruang Paviliun Cendana 10. Dia berada di ruang Paviliun Cendana 10 selama sembilan hari hingga akhirnya dirawat di ruang ICU RSUD Kota Madiun, Jumat (30/10/2015) pukul 17.00 WIB, karena kondisi kesehatannya yang semakin turun.
Saat ditanya suasana ruang ICU RSUD Kota Madiun selama Sartono manjalani perawatan, perawat Hamidah menyebut, selalu ramai dikunjungi sejumlah orang. Menurut dia, sejumlah orang dari berbagai daerah dan instansi silih berganti datang ke ruang ICU RSUD Kota Madiun untuk menjenguk Sartono saat masih hidup.
KLIK DI SINI untuk Kisah Lain Sartono
-Â Kisah Haru Ide Lagu Himne Guru
-Â Motor Tua Pencipta Himne Guru
-Â Rela Jual Baju Bekas demi Berkarya
- Guru Sejahtera, Lirik Diminta DiubahÂ
-Â Melarat Sampai Tak Punya Alat Musik
-Â Hari-Hari Senja Pencipta Himne Guru
-Â Sering Mengulang Pembicaraan, Mengapa?
-Â Belum Punya Momongan, Ini Penjelasan Istri
-Â Idolakan Titik Puspa dan Waldjinah
- Duka di ICU Pencipta Hymne Guru
- Hari-Hari Akhir Pencipta Lagu Hymne Guru
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.