Pertanian Ngawi yang diwarnai KNOC menjadi rujukan petani yang hendak melakukan usaha pertanian organik.
Madiunpos.com, NGAWI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi bersama Fakultas Pertanian Univeristas Sebelas Maret (UNS) Solo sejak tahun 2002 melakukan pemetaan status keharaan tanah sawah di beberapa lokasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim).
Tim Fakultas Pertanian UNS Solo yang dipimpin Prof. Suntoro saat itu mulai menggerakan masyarakat sesuai kesadaran perlunya mengelola ekologi tanah secara optimal dengan menerapkan pertanian organik ramah lingkungan. Dekan Fakultas Pertanian UNS Solo, Bambang Pujiasmanto, mengatakan demi meningkatkan pemahaman dan penerapan pertanian organik ramah lingkungan, tim Fakultas Pertanian UNS Solo melakukan berbagai TOT pertanian organik untuk para kader petani.
"Setelah itu, bersama petani, kami membentuk wadah Komunitas Ngawi Organik Center [KNOC] pada 2009 yang mempunyai moto Lemah Mati Dadi Urip dan Gila [Gerakan Inan Lestari Alam]. Pembentukan KNOC untuk fokus menerapkan pertanian organik ramah lingkungan," kata Bambang kepada Madiunpos.com di sela-sela menghadiri Panen Raya Padi Organik di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Ngawi, Sabtu (31/10/2015) siang.
Bambang menjelaskan tim Fakultas Pertanian UNS Solo tidak menggurui selama melakukan pendampingan kepada KNOC. Dia yakin pendidikan orang dewasa atau belajar lewat pengalaman merupakan strategi yang tepat untuk diterapkan terhadap pembinaan KNOC.
Bambang menyebut petani tidaklah bodoh, bahkan bisa lebih pintar dari tim Fakultas Pertanian UNS Solo dalam penerapam atau apbilaksi di bidang pertanian. "Kami hanya menfasilitasi kebutuhan yang belum dilakukan petani, seperti analisis tanah dan pemanfaatan MOL [mikro oraganisme lokal]. Hasilnya, KNOC mulai menerapkan program SRI [System Rice Intenfication] yang melakukan seleksi benih, tanaman muda, jerami kembali ke sawah, memberikan pupuk organik dan MOL," ujar Bambang.
Butuh Waktu Lama
Bambang menerangkan KNOC melakukan berbagai kegiatan untuk menunjang pelaksanaan pertanian organik, seperti produksi pupuk kompos, unit peternakan dan perikanan, unit pengomposan, unit biogas, laboratorium agen hayati, dan pembuatan MOL, unit pengeloaan hasik dan pengemasan, serta unit pelatihan untuk para petani. Sementara itu, dia menjelaskan, perubahan kondisi tanah dari tidak sehat atau tercemar menjadi sehat membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Tidak hanya pupuk dan pestisida organik, petani juga perlu memilah air yang tidak tercemar untuk melakukan pertanian organik. KNOC selama ini menanam jenis padi biasa yang direkoendasikan pemerintah, antara lain inpari 34 dan cihirang. Namun, KNOC di Guyung mampu menghasikan padi dengan kualitas dan kuantitas yang baik," jelas Bambang menjelaskan pertanian Ngawi.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.