Penyandang difabel yang hendak mengikuti ujian SIM D (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Madiunpos.com, MOJOKERTO - Semangat hidup Sarirejo, 41, patut diacungi jempol. Meski dua kakinya telah diamputasi karena kecelakaan, dia mampu menafkahi keluarganya. Bahkan, kini ia menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
Ingatan Sarirejo menerawang jauh ke akhir 2006. Dia mengingat kembali kecelakaan yang membuatnya sempat terpuruk 14 tahun silam. Betapa tidak, kecelakaan tersebut merenggut kedua kakinya.
"Saat itu saya berangkat kerja, mau mendahului truk gandeng dari kanan, saya terserempet truk dari arah berlawanan. Saya jatuh, kaki saya terlindas truk gandeng," kata bapak anak satu ini sambil duduk di kursi roda di Kantor Satlantas Polres Mojokerto, Sabtu (6/2/2021).
Korban Banjir di Jombang Pilih Tinggal di Tanggul Sungai Brantas
Tidak hanya kedua kakinya harus diamputasi, kecelakaan tersebut membuat Sarirejo kehilangan istri dan pekerjaannya sebagai satpam. Sang istri enggan menerima kondisinya yang cacat permanen.
"Setelah kecelakaan, istri tidak bisa menerima kondisi saya. Saya nikah lagi dengan istri yang juga difabel," cetusnya.
Kehilangan dua kaki sempat membuat Sarirejo terpuruk. Beruntung keluarganya terus mendukungnya. Pria asal Desa Pekuwon, Kecamatan Bangsal, Mojokerto ini berhasil bangkit.
Jalan Rusak Parah, Sidoarjo Bagai Kota 1.000 Lubang Jalan
"Karena dukungan keluarga saya dan hidayah dari Allah SWT, muncul semangat di diri saya. Saya yakin ini sudah menjadi takdir saya sehingga saya harus semangat menjalani hidup," terangnya.
Untuk menafkahi istri dan satu anaknya, Sarirejo menjadi tukang servis kompor gas. Dia juga menjual peralatan kompor elpiji di rumahnya.
"Saya pakai motor roda tiga untuk belanja ke Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto. Untuk jalan jarak dekat, saya pakai kursi roda," ujarnya.
Pemkot Madiun Bikin Kereta Isolasi untuk Warga Positif Covid-19
Bahkan, Sarirejo menjadi salah satu penyandang disabilitas yang dipercaya menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di Mojokerto. "Saya mengajak masyarakat supaya berhati-hati di jalan, tidak usah ngebut. Kalau berangkat kerja jangan mepet waktunya supaya tidak terburu-buru di jalan," tegasnya.
Satlantas Polres Mojokerto mengundang belasan penyandang disabilitas di acara edukasi pelopor keselamatan berlalu lintas korban pasca kecelakaan dan komunitas disabilitas hari ini.
Polisi juga memfasilitasi mereka untuk mendapatkan SIM D. Yaitu SIM khusus difabel. Hari ini saja, ada 9 penyandang disabilitas yang berhasil mendapatkan SIM tersebut.
Menipu Berkedok Perekrutan CPNS, ASN di Tulungagung Dibekuk
"Difabel di Mojokerto banyak sekali, ada lebih dari 1500 orang, mudah-mudahan ini berkelanjutan," kata Suryadi, Ketua Komunitas Difabel Motorcycle.
Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander, menuturkan pelayanan pengurusan SIM D untuk para penyandang disabilitas ini menjadi salah satu upaya menuju Polri yang Prediktif Responsibilitas Transparan Berkeadilan (Presisi). Dia berjanji bakal melayani difabel lainnya secara bertahap agar mendapatkan surat izin mengemudi.
"Harapan kami bisa memberi energi positif sehingga mereka lebih percaya diri dan lebih bersemangat memberi nafkah ke keluarga masing-masing," pungkasnya.
Mengenal Cara Kerja Terapi Stem Cell yang Dianggap "Obat Segala Penyakit"
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.