Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay (dok. pribadi)
Madiunpos.com, JAKARTA -- Kalung "antivirus" eucalyptus Kementerian Pertanian (Kementan) mengundang sorotan anggota DPRD. Salah satunya anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengkritik rencana Kementan memproduksi massal kalung antivirus corona itu.
Pasalnya, menurut dia penelitian terhadap kalung tersebut dinilai belum teruji sebagai penangkal corona.
"Menurut saya, hasil penelitian Kementan tersebut masih perlu diuji lebih lanjut lagi. Karena penelitian tersebut dinilai belum benar-benar terbukti ampuh sebagai antivirus corona. Apalagi, masih ada beberapa lembaga penelitian dan peneliti yang meragukan efektivitas bahan eucaplyptus tersebut," kata Saleh kepada wartawan, Sabtu (4/7/2020).
Benarkah Kalung “Antivirus” Eucalyptus Kementan Mampu Tangkal Covid-19?
Saleh mengatakan seluruh dunia saat ini memang tengah membutuhkan obat atau vaksin virus corona. Dia menilai penelitian dari Kementan yang belum teruji ini nantinya bisa menjadi bumerang jika hanya sekadar klaim ampuh mencegah corona.
"Kalau benar Kementan menemukan antivirus corona, tentu itu sangat membanggakan. Namun jika klaim antivirus corona itu nanti ternyata tidak terbukti, bisa jadi akan ada penilaian tidak baik," ucap Saleh.
Sudah Punya 5, Sidoarjo Ajukan Tambahan Lima RS Rujukan Covid-19
Karena belum teruji keampuhannya, rencana Kementan untuk memproduksi massal kalung ini juga perlu dipertimbangkan kembali. Saleh menyoroti anggaran yang dibutuhkan dalam pengadaan kalung yang belum teruji tersebut.
"Dalam konteks ini, Kementan diminta untuk memperhitungkan segala aspek jika ingin melakukan produksi massal. Termasuk sumber anggaran dan mekanisme pendistribusiannya kepada masyarakat. Sebab, upaya memproduksi eucaplyptus secara massal tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit," katanya.
Buntut Kasus Pembakaran Mobil, Keluarga Via Vallen Laporkan Kasus Pencemaran Nama Baik
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) disebut bakal memproduksi kalung antivirus corona dari tanaman eucalyptus atau astiri secara massal pada Agustus mendatang. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim dari hasil laboratorium, ada satu jenis eucalyptus yang efektif membunuh Covid-19.
"Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42 persen dari corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80 persen," tutur Mentan Syahrul Yasin Limpo usai menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7).
Tak Sabar Menunggu Hasil Swab, Seorang Pasien Covid-19 di Bangkalan Kabur
Eucalyptus memang digadang-gadang menjadi antivirus Corona. Di bulan Mei lalu, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengatakan telah mendapat formula untuk menangkal penularan Covid-19 dari tanaman eucalyptus. Karena bahan aktif dari tumbuhan tersebut diklaim bisa membunuh Mpro atau enzim dalam virus corona.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.