Kegembiraan anak-anak bermain lumur di sawah di kawasan Kampung Lali Gadget, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (26/12/2021). (Abdul Jalil/Solopos.com)
Madiunpos.com, SIDOARJO -- Di Kampung Lali Gadget juga disediakan berbagai buku cerita dan pengetahuan. Anak-anak tidak hanya bisa bermain-main saja, tetapi juga bisa membaca buku-buku itu. Tentunya dengan pendampingan para sukarelawan.
Irfandi mengatakan Tuhan telah menyediakan berbagai mainan di alam. Tanpa membutuhkan biaya, apalagi kuota internet, anak-anak sebenarnya sudah bisa membuat mainan dengan bahan yang tersedia di alam.
Seperti daun-daunan yang tersedia melimpah di lingkungan sekitar. Anak-anak diajari bagaimana memanfaatkan daun untuk bermain. Begitu juga batu, kayu, air, dan tanah. Dengan memanfaatkan benda-benda di sekitar, tentu akan mengasah kreativitas anak dan menumbuhkan daya imajinasinya.
“Alam sudah menyediakan itu. Tinggal kita kenalkan bagaimana cara bermainnya,” ujarnya.
Keren! Ibu-Ibu di Madiun Latih Siswa SLB Bikin Tas Anyaman Plastik
Bukan hanya bermain, di kampung ini anak-anak juga diajari berkebun, bercocok tanam, hingga membudidayakan ikan. Di sawah anak-anak bukan hanya untuk bermain lumpur, melainkan dikenalkan bagaimana seorang petani menanam padi hingga menjadi beras yang bisa dimakan. Menurutnya, pengenalan terhadap alam itu akan membuat anak semakin menghargai lingkungan dan makanan.
Keceriaan anak-anak di Desa Pagerngumbuk ternyata didengar anak-anak dari berbagai daerah. Setiap pekan ada saja anak-anak dari perkotaan yang datang ke desa itu untuk bermain dan belajar bersama di alam terbuka.
Bahkan tidak sedikit orang tua yang rela membayar supaya anaknya bisa bermain di Kampung Lali Gadget.
“Jadi, kalau ada orang tua atau sekolah yang ke sini pada hari aktif, biasanya dikenai biaya booking. Biaya ini yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan di Kampung Lali Gadget. Istilahnya, subsidi silang. Tapi, kalau ke sini hari Minggu, tidak dikenakan biaya apapun. Semua gratis. Namun, kalau mau berdonasi ya dipersilakan,” jelas Irfandi.
Pendidikan Karakter Anak
Menurut Irfandi subtansi belajar bukan hanya berada di sekolah formal. Tetapi, bermain di lingkungan juga bisa menjadi tempat belajar. Terutama mendidik karakter anak.
Baginya karakter akan muncul ketika anak itu berinteraksi dengan orang lain. Karakter mau mengalah, mau berjuang, gigih, hingga karakter tolaran terhadap orang lain juga bisa ditanamkan dari bermain di alam. Seperti permainan bakiak, anak-anak yang terlibat dalam permainan ini harus kompak supaya bisa berjalan dengan seimbang. Tidak boleh ada satu anggota dalam kelompok itu yang merasa lebih hebat. Katika itu terjadi, maka akan merusak kekompakan dan tidak bisa berjalan dengan seimbang.
PT Inka Kirim 2 Kereta Barang Pesanan New Zealand
Menurut dia, anak-anak sudah lelah dan bosan dengan pelajaran dan hafalan di sekolah. Untuk itu, saat berada di tempat ini, anak-anak dibebaskan untuk melakukan berbagai kegiatan sesuka mereka. Namun, tetap dalam pengawasan relawan.
“Bagi saya, pendidikan itu bukan yang menghafal, bukan yang berkompetisi untuk mendapatkan nilai yang bagus. Belajar di alam seperti ini bisa menjadi alternatif untuk mencari pengetahuan baru. Anak-anak bisa belajar langsung dari alam.” (bersambung)
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.