Kategori: News

KEBAKARAN LAWU : Api Pembakar Gunung Lawu Diduga Dipicu Pencari Madu

Kebakaran Lawu kemungkinan dipicu warga pencari madu yang beraktivitas di lereng Gunung  Lawu.

Madiunpos.com, MAGETAN — Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu di perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, diduga dipicu oleh aktivitas pencarian madu yang dilakukan oleh warga tepian hutan.

"Warga mencari madu hutan dengan membakar pohon untuk mengusir lebah. Tanpa disadari, api yang difungsikan untuk mengusir lebah tersebut masih tersisa di rongga pohon dan menimbulkan kebakaran," ujar Administratur KPH Lawu Ds, Nanang Sugiharto, di Magetan, Rabu (26/8/2015).

Selain itu, kebakaran hutan diduga juga dipicu oleh aktivitas pembuatan api unggun yang ditinggalkan oleh para pendaki Gunung Lawu. "Api unggun tersebut belum padam sempurna, sementara cuaca yang kering dan berangin saat ini membuat bara api membakar ke semak-semak dan menjalar kemana-mana," kata dia.

Ia menjelaskan sejauh ini sebagian titik api telah berhasil dipadamkan. Meski demikian, masih ada beberapa di antaranya yang belum dapat dipadamkan karena sulitnya kondisi medan.

Lokasi kebakaran hutan yang berada di lereng Gunung Lawu yang terjal membuat petugas sulit membawa alat pemadam kebakaran.

Pihak KPH Lawu Ds telah menerjunkan puluhan personelnya untuk memadamkan api di wilayah lereng Gunung Lawu. Personel tersebut masih ditambah dari instansi terkait, seperti BPBD Magetan dan para sukarelawan.

Sesuai data yang ada, diperkirakan luas hutan di wilayah BKPH Lawu Selatan yang terbakar mencapai 40 Hektare. Jumlah tersebut dimungkinkan masih bertambah karena wilayah BKPH Lawu Utara belum didata.

Sejak beberapa hari terakhir, kebakaran hutan melanda wilayah KPH Lawu Ds di lereng Gunung Lawu mengatakan titik awal kebakaran hutan diduga berasal dari petak 39 RPH Mayul, BKPH Lawu Utara, KPH Lawu Ds, yang berada di Kabupaten Ngawi.

Kondisi angin yang bertiup kencang, membuat api cepat menyebar ke titik lain. Bahkan, diprediksi api sudah menjalar ke lereng Gunung Lawu yang masuk wilayah Kabupaten Magetan dan Karanganyar, Jawa Tengah.

Hingga kini, upaya pemadaman api oleh petugas dan sukarelawan dari masyarakat sekitar terus dilakukan. Meski terkendala medan yang curam dan terjal, petugas terus berupaya semaksimal mungkin.

Jalur pendakian Gunung Lawu, baik jalur yang resmi maupun tidak resmi juga masih ditutup. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap para pendaki.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

2 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Ada Promo Emas Loh!

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More

2 minggu ago

Bea Cukai Solo Ungkap Temuan Rokok Ilegal di Soloraya Naik 70% Dibanding 2024

Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.