Kategori: News

KEHIDUPAN SARTONO : Pencipta Himne Guru Ini Belum Punya Momongan, Ini Penjelasan Istrinya?

Kehidupan Sartono, sang pencipta lagu wajib Himne Guru di hari senjanya sepi tanpa keceriaan anak-anak atau cucunya.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Pengarang lagu wajib Nasional Himne Guru, Sartono hingga di usianya 78 tahun belum dikaruniai seorang anak. Harapan untuk memiliki anak itu mungkin nyaris pupus karena Sartono kini telah menderita sakit pikun.

Istri Sartono, Ignatia Damijati, bercerita harapan untuk memiliki anak itu sebenarnya sudah tiga kali terbit. Bahkan, ia dan Sartono sudah menyiapkan nama untuk calon buah hatinya.

“Tapi, entahlah. Ketiga calon anak saya gugur dan sampai sekarang tak lagi dikarunia anak kandung,” kenangnya, Senin (26/1/2017).

Awal kali ia mengandung, jelas Damijati, ketika ia bekerja di Madura. Saat itu, usia kandungannya sudah sekitar tiga bulan. Namun, kandungannya itu gugur lantaran ia mengaku saban hari mengonsumsi buah durian yang tersaji melimpah di Madura kala itu.

“Saat itu saya tak tahu bahwa durian sangat berbahaya bagi janin. Padahal, setiap hari durian di Madura menu sehari-hari saya,” kenangnya.

Damijati sama sekali tak curiga bahwa penyebab keguguran karena ia terlalu banyak mengonsumsi durian. Hal itu terulang hingga kehamilannya yang kedua, sebelum akhirnya ia tahu bahaya makan durian terlalu banyak bagi ibu hamil.

“Nah, hamil yang ketiga juga gugur. Tapi bukan karena makan durian, tapi karena hal gaib,” jelasnya.

Ia menceritakan, suatu hari ia bertemu dengan seorang lelaki tua. Malamnya, Damijati bermimpi melihat kembang kantil jatuh berguguran. Ia bertanya kepada orang pintar dan mengatakan makna mimpi dan kejadian itu ialah bahwa janin Damijati diambil orang secara gaib.

“Mungkin orang enggak percaya pada hal mistis beginian. Tapi, itu nyata dan terjadi pada saya. Janin saya tiba-tiba hilang,” paparnya.

Sejak itulah, Sartono dan Damijati memasrahkan hidupnya kepada Sang Maha Kuasa. Jika memang tak dikarunian anak, mereka akan legawa dan menerima takdir itu dengan hati lapang.

“Bapak ikhlas. Saya juga ikhlas. Akhirnya, kami lebih banyak merawat dan membantu keponakan. Mereka saya anggap anak kami sendiri,” paparnya.

Aries Susanto

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

4 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

1 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

1 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

2 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.