Kategori: News

KEMARAU 2015 : Ganti Padi dengan Palawija Sekarang!

Kemarau 2015 yang dipengaruhi fenomena alam El Nino mestinya diantisipasi pemerintah dan petani.

Madiunpos.com, SURABAYA — Risiko kemarau 2015 berkepanjangan yang muncul seiring empasan gelombang panas El-Nino pada pengujung tahun 2015 ini mestinya diantisipasi pemerintah dan petani. Bahkan pergantian komoditas pertanian dari padi ke palawija mestinya sudah dilakukan saat ini.

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa menyarankan bahkan sejak musim tanam kedua 2015 pun Pemprov seharusnya sudah mengimbau petani beralih komoditas pertanian. Pertanian padi ditinggalkan untuk beralih menanam komoditas palawija seperti jagung dan kedelai.

“Ini supaya mereka selamat saat musim panen kedua, karena tanaman palawija tidak membutuhkan banyak air. Kekeringan belum akan berdampak pada tanaman palawija di musim panen kedua, tapi pada musim panen ketiga kemungkinan baru kesulitan produksi,” tuturnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Senin (27/7/2015).

Sekadar catatan, pada siklus normal, musim tanam pertama dimulai pada kisaran Oktober-November dengan jadwal panen Januari-Februari. Sementara itu, musim tanam kedua dimulai sekitar Februari dengan jadwal panen Maret-Juni.

Kenyataannya, musim tanam pertama bergeser 1-2 bulan pada Desember, sehingga April-Mei petani di Jatim baru memasuki puncak musim panen. Akibatnya, musim tanam kedua mundur hingga Mei. “Ini sebenarnya sudah relatif terlambat. Apalagi, kalau kemaraunya panjang. Sehingga risiko kerugiannya sangat besar bagi petani. Jadi, sebaiknya sejak musim panen kedua, mereka diimbau untuk beralih ke tanaman palawija.”

Dinas Pertanian Jatim pada Senin (27/7/2015) melaporkan estimasi lahan yang terdampak gelombang panas tahun ini mencapai 20.978 hektare, yang tersebar di Bojonegoro (10.623 ha), Tuban (2.726 ha), serta Lamongan (2.474 ha). Menurut Kepala Dinas Pertanian Jatim Wibowo Eko Putro, selain melanda lahan padi, musim kemarau 2015 di Jatim juga berimbas pada 2.092 ha areal tanam jagung dan 81 ha kedelai.

Dia memprediksi iklim kering masih akan terjadi selama tiga bulan ke depan. Oleh karena itu, pihaknya telah mengoordinasikan Dinas Pertanian di tingkat kabupaten/kota untuk menyebark kalender tanam guna meminimalisir kerugian petani. “Diharapkan, wilayah-wilayah yang dilanda kekeringan hebat untuk tidak menanam padi dan beralih ke tanaman dengan kebutuhan air sedikit. Sementara itu, daerah-daerah dengan kecukupan air diimbau untuk membantu penyaluran agar hasil produksi tetap optimal.”

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

3 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

4 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.