Kategori: News

KEPERAWANAN : 20% Siswi Ponorogo Tak Perawan, Apa Benar?

Keperawanan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap sebuah kehormatan yang wajib dijaga. Namun, di Ponorogo disebutkan 20% para siswinya sudah tak lagi perawan.

Madiunpos.com, PONOROGO – Sebuah organisasi ekstra kampus Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) di Ponorogo mengetengahkan sebuah fenomena hilangnya keperawanan para siswi setingkat SLTA. Menurut HMI, sekitar 20% para siswi di Kota Reog saat ini sudah tak lagi perawan. Dengan kata lain, mayoritas siswi SLTA Ponorogo masih terjaga kehormatannya.

“Anak-anak seusia SMA di Kabupaten Ponorogo yang masih perawan mencapai sekitar 80%,” ujar Anis, salah satu pegurus Kohati Sumber Daya Perempuan HMI Cabang Ponorogo Universitas Muhammadiyah Ponorogo saat ditemui Madiunpos.com di kantor sekertariat HMI Jl. Parang Menang, Ponorogo, Senin (2/3/2015).

Menurut Anis, terkuaknya 20% siswi SLTA Ponorogo tak lagi perawan setelah pihaknya mengadakan penyuluhan penerimaan mahasiswa baru SMA di lingkungan sekolah di Kabupaten Ponorogo. Melalui pembelajaran kebidanan, Anis bisa membaca dan mengetahui seberapa banyak siswi SLTA yang masih perawan.

“Hilangnya keperawanan anak usia SMA, paling banyak disebabkan pergaulan bebas,” papar Anis.

Anis melanjutkan, usia SMA adalah usia di mana seorang anak memasuki kondisi labil. Cara berpikirnya mudah meniru, agresif, dan nekat atau pemberani. Ketika diarahkan oleh orang tua, tak jarang mereka berani membangkang.

“Usia itu biasanya paling rawan. Mereka ini dibilang masih dini tidak mau, namun disebut usia dewasa, juga tidak,” kata Anis.

Di saat labil inilah, perilaku mencoba-coba menjadi pintunya. Mereka yang sudah mulai tertarik dengan lawan jenis, akhirnya mencoba rasanya berpacaran. Lama kelamaan, mereka ketagihan untuk mengulangi. Dengan alasan saling suka, coba-coba, atau bujuk rayu, maka hubungan terlarang layaknya suami istri itu pun mereka terabas.

Lantas, bagaimana cara mencegahnya?

Anis menyebutkan bahwa orang tua dan lingkungan adalah kuncinya. Menurutnya, orang tua harus bisa memotivasi anaknya. Jika pacaran, mereka harus tetap mengawasi. Motivasi dari diri sendiri juga sangat berpengaruh terhadap menjaga diri.

“Pacaran boleh, namun tetap harus ada batasan terhadap diri sendiri,” kata Anis. (Rio Wicaksono/JIBI/Solopos)

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

2 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.