Kategori: News

KICAUAN MENTERI AGAMA : “Pesan Pak Menteri Agama soal Puasa Itu Dalem. Dia Itu Sufi!”

Kicauan menteri agama tentang ajakan menghormati juga orang yang tak berpuasa dianggap sebagai pesan sufi yang mendalam.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Beberapa hari terakhir, sebagian masyarakat Indonesia sempat gaduh oleh kicauan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin di akun Twitter Lukman Hakim, @lukmansaifuddin. Dalam kicauannya, Lukman menulis, “Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa," tulisnya.

Pernyataan Menag itu menanggapi Agung Prasetyo Utomo, melalui akun twitternya @agungprasetyo_u. Dia meminta agar sekalian saja warung-warung ditutup. Pasalnya menurut Agung, keberadaan warung-warung yang buka siang hari tersebut akan mengurangi khidmatnya Ramadhan.

Namun Lukman tetap bersikukuh bahwasanya dengan membiarkan warung-warung tetap buka, akan memudahkan pemeluk agama lain. Islam harus menjadi agama yang toleran. Sejauh ini penutupan paksa terhadap warung-warung di bulan puasa merupakan tindakan sepihak yang dilakukan Ormas berbau islami. "Hemat saya, kita semua saling menghormati hak orang lain," balas Lukman.

Menurut KH Iskandar, ulama di Kota Madiun, pesan Menteri Agama Saifudin sudah sesuai dengan hakikat puasa. Menurutnya, hakikat puasa memang seharusnya menjadi pribadi yang bisa welas asih, rendah hati, dan menjauhkan diri dari kekerasan dan kesewenang-wenangan.

Dalam tinjauan sufi, lanjut Iskandar, pesan menteri itu mengajarkan bahwa puasa tal hanya menahan godaan makan minum, namun juga menahan segala keinginan buruk untuk merasa menang sendiri.

“Pesan pak menteri agama soal puasa itu dalem. Dia itu sufi. Ngajak orang untuk berpuasa yang lebih tinggi derajatnya,” ujarnya saat berbincang dengan Madiun Pos, Minggu (21/6/2015).

Menurutnya, orang yang mengecam pernyataan pak menteri justru menunjukkan jati dirinya sebagai pribadi yang tingkat puasanya masih pada tataran kulit. Padahal, puasa yang sesungguhnya ialah ketika ia tetap mampu menahan segala macam hawa nafsu di tengah godaan yang banyak.

“Kalau yang masih gemar jihad memaksa warung tutup, itu tingkatannya masih level bawah. Kalau sudah sufi, jihadnya melawan hawa nafsu dalam dirinya,” sambung pengasuh Masjid Agung Kota Madiun itu.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

1 hari ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

5 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

1 bulan ago

This website uses cookies.