Kisah inspiratif ini datang dari seorang wanita yang sudah divonis menderita sakit lupus. Meski demikian, ia mampu buktikan bahwa sakit tak menghalanginya berkarya.
Madiunpos.com, LAMONGAN – Sakit tidaklah menjadi halangan untuk tetap berkreasi. Inilah yang dibuktikan seorang warga Lamongan yang menderita penyakit Lupus sejak 3 tahun lalu.
Meski menderita Lupus, warga Lamongan ini sukses menjadi pengusaha batu. Bahkan, kini hasil karyanya memiliki nilai jual tinggi dan menembus pasar luar negeri.
Dialah adalah Aulia Siska. Di teras rumahnya Jalan Kusuma Bangsa, Aulia berkreasi membuat perhiasan batu bersama 4 karyawannya. Meski divonis lupus, namun dia tidak putus ada dalam menjalani hidup.
Sosok Siska bisa menjadi inspirasi bagi para penderita penyakit Lupus agar tidak putus asa dengan penyakit yang dideritanya. Pasalnya, penyakit Lupus tidak menghentikan penderitanya untuk berkreasi untuk menciptakan sesuatu yang berharga bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Kepada wartawan, Siska mengaku sudah sejak setahun terakhir ini mencoba untuk membuat perhiasan dengan bahan baku berupa batu yang biasanya digunakan oleh kaum Adam. Dengan keahlian khusus, kata Siska, batu-batu yang sebelumnya hanya menjadi perhiasan kaum Adam itu kini bisa mempercantik kaum Hawa.
"Dengan keahlian khusus, kami memoles batu-batu tersebut menjadi pernik perhiasan yang bisa mempercantik kaum Hawa," kata Siska, Rabu (18/2/2015).
Siska mengaku kerajinan tangan buatannya berupa cincin, kalung, gelang dan bros ini terbuat batu yang didatangkan dari seluruh penjuru tanah air. Batu-batu yang ia datangkan diantaranya, batu Bacan, Kabocon, Manacit, Kesper hingga batu Droozy. Untuk saat ini, Siska mengaku hanya fokus pada perhiasan yang berbahan baku batu Droozy yang berasal dari Pacitan.
"Batu Droozy diminati karena memiliki tekstur kristal yang mirip berlian sehingga menarik perhatian," ujarnya.
Batu-batu tersebut dirangkai sedemikian rupa sehingga menarik perhatian. Lalu dirangkai dengan anyaman yang terbuat dari kawat tembaga dengan beragam ukuran. Untuk harga, Siska mengaku harga perhiasan batu-batuan itu tergantung dengan jenis batu yang digunakan dan juga kerumitan pembuatannya.
"Harga termurah Rp 150 ribu dan termahal mencapai Rp 1 juta," jelasnya.
Selama ini, tambah Siska, dirinya lebih banyak memasarkan hasil karyanya melalui internet. Selain telah menembus pasar domestik, karya Siska ini juga berhasil menembus pasar luar negeri. Hal ini terbukti dengan banyaknya pesanan dari Malaysia, timur tengah hingga Turki.
Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More
Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More
This website uses cookies.