Kisah tragis yang dialami remaja ini sungguh memilukan. Ia lumpuh di bagian tangan dan kakinya. Kini ia membutuhkan uluran tangan para dermawan.
Madiunpos.com, NGAWI – Yoga Sasmita, demikian nama lengkap remaja ini. Pasangan suami istri Hariadi, 42, dan Mamik, 35, ini mengalami lumpuh sejak kelas III SD. Mula-mula sepasang kakinya layu tak bisa digerakkan. Lama kelamaan, penyakit itu menjalar dan menggerogoti kedua lengannya. Kini, kedua lengan remaja 17 tahun itu pun tak punya daya untuk bergerak.
“Gejalanya enggak kelihatan, ketahuannya pas putu kulo niki enggak bisa jalan lagi karena semula enggak kenapa - kenapa,†ujar Minem, nenek Yoga saat ditemui Madiunpos.com, di kediamannya Dusun Pandansari, Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Selasa (24/02/2015).
Minem adalah nenek Yoga yang tinggal di dekat rumahnya. Selama ini, nenek renta itulah yang telaten menjaga dan merawat Yoga ketika kedua orang tua remaja malang itu bekerja.
“Keponakan saya itu sudah dibawa berobat kemana-mana. Dulu pernah berobat di rumah sakit di daerah Solo sampai obat alternatif, tapi enggak berhasil,†sahut Lasmini, bibi Yoga.
Orang tua Yoga Sasmita hanyalah pekerja buruh rendahan. Ayahnya adalah seorang penarik becak dengan penghasilan berkala; kala ada, kala tidak ada. Sementara, ibunya hanya buruh di sebuah toko alat - alat pertanian.
Kondisi inilah yang membuat Yoga tak mampu lagi mendapatkan perawatan medis secara intensif. Mereka sudah tak mampu lagi mengeluarkan biaya untuk berobat Yoga. Apalagi, Yoga masih memiliki seorang adik kecil yang kini duduk di SD kelas I.
Hingga kini, keluarga tak mampu itu belum tersentuh pejabat pemerintah setempat. Pernah suatu hari ada pejabat berseragam Pemkab Ngawi datang dan menjenguk keluarga malang itu. Namun, setelah itu tak ada kabarnya lagi hingga sekarang.
“Pernah waktu itu ada pegawai dari pemerintah datang ke rumah ini, tapi tidak ada tindak lanjutnya lagi,†kata Minem.
Kini, Yoga hanya bisa tertekur di kursi. Ke mana-mana, ia harus dibopong. Makan, minum, mandi, dan semuanya, harus dibantu. Satu-satunya yang menghiburnya ialah si kotak ajaib televisi yang setiap waktu menemaninya. Ketika ditanya apakah film kesukaanya, ia menjawab, “Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala sama Diam- Diam Suka,†ujarnya.
Yoga Sasmita adalah potret anak-anak malang di Negeri ini. Ia tak lagi bisa menikmati keceriaan dunia anak-anak karena kondisi ekonomi yang mengimpitnya. Kisah menyedihkan ini mengetuk para dermawan untuk bersama-sama membantunya. (Geddy P/JIBI/Solopos)
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.