Kategori: News

KISAH UNIK : Hindari Razia, PSK Mojokerto Ngumpet di Kulkas

Kisah unik dibukukan PSK Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) yang memilih masuk kulkas tatkala menghadapi razia.

Madiunpos.com, MOJOKERTO — Petugas Dinas Sosial (Dinsos) Mojokerto, Jawa Timur melakukan razia pekerja seks komersial (PSK) di warung remang-remang kawasan Ngrandu, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, Senin (10/8/2015). Ketakutan, sejumlah perempuan yang tepergok petugas sedang berada di lokasi sasaran razia itu memilih bersembunyi di kulkas.

Tatkala pegawai Dinsos Mojokerto yang dikawal polisi datang ke lokasi prostitusi Mojokerto itu, sejumlah perempuan yang sedang berada di lokasi sasaran razia tersebut sontak panik. Empat orang dari mereka berpura-pura sedang membeli kopi di warung remang-remang tersebut, sisanya semburat.

Tentu saja petugas tak serta merta dengan perempuan terduga PSK yang menyaru sebagai pembeli kopi. Petugas tetap mencokok mereka.

Sebagian petugas lain langsung mengejar perempuan terduga PSK yang lari ke kebun tebu di desa itu. Setelah teliti menyisir lokasi, mereka menemukan seorang perempuan terduga PSK tengah tiarap di area perkebunan tersebut.

Tak disangka tak dinyana, setelah memeriksa lebih teliti warung reman-remang itu, petugas juga menemukan sejumlah perempuan bersembunyi di dalam kulkas. Meskipun perempuan-perempuan pelaku kisah unik tersebut menyangkal tuduhan bekerja sebagai PSK, petugas Dinsos Mojokerto dan polisi tetap saja mengamankan mereka.

Umrah Mertua
Setelah melakukan razia di kawasan warung remang-remang tersebut, petugas melanjutkan oprasi ke kawasan Mojosari, Kutorejo, dan Dlangu. Semua PSK yang tertangkap lantas langsung dibawa ke Kantor Dinsos Mojokerto untuk didata.

Pantauan Okezone.com di Kantor Dinsos Mojokerto, seorang PSK asal Jember, Sulis Prasetyowati, 38, menangis di hadapan petugas saat didata. Sulis mengaku terpaksa bekerja sebagai PSK karena bisa menghasilkan uang banyak untuk membiayai mertuanya umrah.

Sulis yang mengaku baru sebulan menjadi PSK tersebut bercerita telah diusir suaminya. Dia mengatakan baru diperbolehkan kembali ke rumah oleh suaminya jika sudah memiliki biaya umrah untuk sang mertua.

Sulis sebelumnya bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Taiwan selama delapan tahun. “Uang [yang diperoleh saat menjadi TKW] dihabiskan suami dan mertua [yang tinggal di Bangkalan, Madura],” kata Sulis.

Sementara itu, Kepala Dinsos Mojokerto, Hariono, mengatakan Dinsos Mojokerto berhasil menjaring 21 PSK dan tiga anak jalanan dalam razia tersebut. Dia menegaskan, PSK yang tertangkap lebih dari dua kali akan dikirim ke Panti Sosial di Kediri, Jawa Timur.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

4 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

7 hari ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.