Kategori: News

KLB DBD : Ini Sebab DBD Merajalela...

KLB DBD disematkan bagi kota dan Kabupaten Madiun, tertapi tidak bagi Kabupaten Ngawi.

Madiunpos.com, NGAWI — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyematkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit demam berdarah dengue (DBD) bagi 11 daerah di Jawa Timur. Ke-11 daerah itu tak termasuk Kabupaten Ngawi meskipun kota dan Kabupaten Madiun yang bertetangga menyandang status itu. Apakah sebab DBD kini merajalela?

Kendati Kabupaten Ngawi tak turut ditetapkan sebagai KLB DBD oleh Gubernur Jatim Soekarwo, Minggu (25/1/2015), dinas kesehatan (dinkes) setempat tetap bersiaga. Maklum saja, ada delapan dari 19 kecamatan di Ngawi yang ditengarai sebagai endemis DBD.

Kasi Penanggulangan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi Jaswadi kepada wartawan di Ngawi, Sabtu (24/1/2015) lalu, mengakui delapan kecamatan, yakni Kecamatan Karangjati, Bringin, Padas, Gerih, Ngawi Kota, Mantingan, Sine, dan Pitu, penderita DBD-nya terus meningkat. Pemkab Ngawi memberikan perhatian khusus.

Jaswadi menjelaskan, peningkatan kasus demam berdarah tersebut dipicu berbagai faktor. Di antaranya, minimnya gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh warga setempat. Selain itu juga dipicu adanya mutasi gen pada jenis nyamuk pembawa virus dengue.

Beberapa tahun lalu, virus dengue hanya disebarkan nyamuk jenis Aedes aegypti dengan ciri fisik lebih besar dengan bintik hitam dan putih pada bagian perut. Nyamuk jenis itu hanya tinggal di dalam ruangan.

Dengan kondisi besar itu, lanjutnya, nyamuk hanya mampu bertahan tidak jauh dari habitatnya itu. Nyamuk jenis itu tidak bisa terbang jauh.

Aedes Albopictus
Berbeda dengan mutasi gen hasil temuan tim peneliti Universitas Indonesia (UI) yang dilakukan pada 2010 lalu. Nyamuk yang mengalami mutasi gen itu diberi nama latin Aedes albopictus yang memiliki ciri fisik lebih kecil sehingga memiliki kemampuan terbang lebih jauh. Kemudian jenis nyamuk ini juga bisa hidup lebih lama, yakni mencapai empat bulan.

"Mutasi gen itu merupakan temuan hasil survei dari tim UI yang melakukan penelitian epidemiologi terkait sebaran demam berdarah," terang dia.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dengan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, PSN merupakan cara yang efektif untik mencegah demam berdarah.

Selain itu, dinas kesehatan juga melakukan fogging atau pengasapan di sejumlah rumah warga yang positif terjangkit demam berdarah. Hal itu dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa, sehingga tidak menularkan ke warga lainnya.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

3 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.