Kategori: News

KOMODITAS PANGAN : Harga Beras Melambung, Bupati Madiun Minta Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar

Komoditas pangan, Bupati Madiun Muhtarom minta Pemprov Jatim menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga beras.

Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah Kabupaten Madiun tidak dapat bergerak sendiri untuk mengendalikan harga beras yang meroket sepekan terakhir di wilayah ini. Perlu ada kebijakan dari Pemprov Jatim untuk mengendalikan harga beras ini.

Harga beras di Kabupaten Madiun dalam sepekan terakhir naik yaitu untuk harga beras medium yang awalnya Rp9.000/kg menjadi Rp11.000/kg hingga Rp12.000/kg.

Bupati Madiun Muhtarom menyampaikan Pemkab Madiun tidak dapat membuat kebijakan yang berpengaruh terhadap kenaikan harga beras di Kabupaten Madiun. Kenaikan harga beras di daerah harus ditangani Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

"Paling tidak ini mesti provinsi, regional Jawa Timur membuat kebijakan. Apa operasi pasar atau bagaimana. Itu baru bisa," kata Muhtarom, Senin (15/1/2018).

Dia menyampaikan apabila Pemkab Madiun yang menyelenggarakan operasi pasar dikhawatirkan justru masyarakat dari daerah lain masuk dan membelinya untuk dibawa keluar daerah. Menurut dia, yang paling efektif yaitu pemprov yang menggelar operasi pasar.

"Yang efektif saya pikir Pak Gubernur membuat operasi pasar dan sebagainya. Untuk pengendalian harga dan biar harganya tidak terlalu melambung," terang dia.

Dia belum mengetahui penyebab harga beras di Madiun naik. Selain harga melambung, keberadaan beras di pasaran juga cukup sulit didapat. "Kita harus cermati. Apakah ada permainan mafia dalam rangka justifikasi impor. Kami juga tidak tahu," jelas Tarom.

Dia menyampaikan Kabupaten Madiun merupakan lumbung pangan wilayah Jawa Timur bagian selatan. Namun, fakta di lapangan jumlah buruh tani dengan petani jauh lebih banyak buruh petani. Ini yang menjadi permasalahan karena buruh tani tentu tidak memiliki stok beras maupun gabah saat musim seperti ini.

Untuk itu, Tarom berharap pemerintah pusat segera membuat kebijakan agar petani tidak terlalu menikmati harga yang melambung dan buruh tani tidak terlalu berat menghadapi situasi yang terlalu berat. "Mesti ada kebijakan yang sama-sama menguntungkan," kata dia.

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

3 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.